Rabu, 07 Maret 2012

uneg-uneg

sekarang ini begitu banyak orang yang cinta kepada rosululloh nabi muhamad
begitu cintanya mereka kepada beliau.....
sayang kecintaan itu tidak diimbangi dengan ilmu yang cukup....
karena enggan mencari ilmu maka sebagian menjadi bodoh....
sehingga mudah ditipu oleh orang yang menjual nama nabi muhamad...
dengan pura pura mengajarkan ajaran muhamad....
dengan dalih pemurnian ajaran muhamad.....

yaa rosululloh namamu telah dijual dengan begitu murah untuk menipu dan menyesatkan banyak orang.... dengan dalih pemurnian....

hmmmm sungguh aneh....
kalau kita mau berpikir sedikit saja, kita pasti tahu....
siapa yang belajar kepada nabi, hingga ilmu itu sampai kepada kita ?

kita belajar kepada guru kita, guru kita pun belajar kepada guru gurunya, terus begitu hingga akhirnya sampai kepada rosululloh....

tentu saja saat kita belajar pun kita tidak sendiri, jadi kalau kita membuat fatwa yang salah maka akan ada teman yang menegur kita dan juga ada guru kita yang akan memperingatkan kita....

karena itulah pentingnya sanad atau garis turun temurun keilmuan menjadi hal yang penting...... karena tidak semua guru suka menuliskan ilmunya dalam sebuah kitab atau buku.... masih banyak ilmu yang tidak dituliskan dalam kitab atau buku....

sebuah kitab atau buku itu pun tidak semua untuk dikonsumsi orang awam, sehingga ada beberapa hal dalam kitab yang perlu penjelasan, karena kita tidak tahu seberapa tingkat pengetahuan orang yang akan membaca kitab itu, karena itulah jika kita hanya membaca kitab sendiri dan kita tidak menyesuaikan diri dengan tingkat pengetahuan dari isi kitab itu maka yang sering terjadi adalah kesalah fahaman....
ada beberapa hal yang kadang sulit dimengerti dengan kadar keilmuan kita....
karena itulah kita membutuhkan guru atau orang yang mengerti siapa penulis kitab itu atau minimal dia pernah menanyakan maksud dari isi kitab itu kepada penulisnya, atau kita bertanya kepada orang orang yang pernah belajar dan diajari maksud dari isi kitab itu dari penulisnya....

sunggguh tidak bijak rasanya jika kita begitu gampang mengambil kesimpulan apalagi menyalahkan isi kitab tanpa kita teliti lebih dahulu, apalagi dengan hanya menyandarkan pada keilmuan kita yang sangat dangkal..... ini sungguh tidak adil...

bukankah kanjeng rosul mengajarkan kita untuk berbuat adil ???
karena itulah saat kita mempelajari sebuah kitab tulisan seorang ulama , sebelum kita mengambil kesimpulan yang bisa membuat kita salah paham apalagi sampai menyalahkan, maka sebaiknya kita tanyakan kepada ulama tersebut "ini maksudnya gimana?", kalau ulama tersebut sudah meninggal maka kita bisa bertanya kepada murid muridnya dan murid dari murid muridnya tersebut... supaya tidak salah paham dan menyalahkan....

rasanya sungguh tidak adil jika pemahaman keilmuan kita masih tingkat SD tapi kita malah mengkritisi atau menyalahkan sebuah buku yang ditulis oleh seorang profesor ??
... ya tidak apa sih, tapi takutnya nanti sebenarnya kita yang salah tapi malah menyalahkan profesor tersebut......
he he he takutnya nanti kita ini diketawain oleh orang orang yang lebih pinter dari kita, atau malah kita nanti ditiru oleh orang orang yang lebih bodoh dari kita yang mana akhirnya mereka ikut ikutan menyalahkan profesor itu...

karena itulah penting kiranya kita ini terus mencari ilmu dan jangan buru buru menyalahkan orang yang pendapatnya tidak sama dengan kita atau apa kata guru kita saja..... semakin banyak ilmu yang kita miliki maka akan semakin banyak data yang kita miliki untuk menjadi bahan pertimbangan kita dalam menyimpulkan apakah sesuatu itu benar atau salah....

kanjeng nabi muhammad menganjurkan kita untuk terus mencari ilmu, dan beliau juga menyuruh kita untuk berbuat adil.....
..............................................................................................



 hmmm kalau mau bicara kemurnian ajaran, bukankah mereka yang jalur keilmuaannya nyampai kepada rosululloh yang seharusnya paling murni? tidak mungkin seorang murid berani membuat fatwa yang bertentangan dengan gurunya, kalaupun ada sedikit beda maka pasti juga sudah sepersetujuaan gurunya. ayo kita belajar lagi dan teliti apakah jalur keilmuan kita sampai kepada kanjeng rosululloh muhamad saw.


bisa kita bayangkan bagaimana jadinya jika seorang anak SD yang baru belajar ilmu fisika dasar kemudian dia membaca buku fisika nuklir atau fisika quantum...... ya sudah pasti dia bingung dan kalau tidak ada guru yang membimbingnya bisa bisa dia malah menyalahkan buku fisika nuklir atau fisika quantum itu....... disinilah dibutuhkan peran seorang guru pembimbing atau seorang mursyid.... he he he, jangan karena ilmu belum mencapai trus menyalahkan hanya karena ilmu yang diajarkan buku itu tidak sederhana, karena itu perlu dilakukan penyederhanaan (pemurnian)...... kembali ke ilmu fisika dasar.....