Kamis, 06 Juni 2013

Bertapa di kuburan



Bertapa di kuburan

Beberapa hari yang lalu ada orang yang bertanya padaku, mas kok kamu itu seneng banget sih pergi ke kuburan, merenung (bertapa) di kuburan, pikiran suntuk pergi ke kuburan, apa jangan-jangan kamu ini seorang penyembah kuburan ya ?

He he he, aku jawab pertanyaan itu dengan pertanyaan yang sama, lha mas sendiri itu kok seneng banget pergi ke mall, merenung di mall, pikiran suntuk pergi ke mall, apa jangan-jangan kamu ini seorang penyembah mall ya ?

He he he, dia cuman geleng-geleng kepala... antara bingung dan terbukanya sebuah kesadaran baru.

Gini lho mas, aku jelasin ya, kenapa aku ini senang banget pergi bertapa di kuburan, karena kuburan mengingatkanku pada kematian, mengingatkan bahwa aku pun nantinya akan mati, jadi tidak perlu menyombongkan apa pun karena kesombongan itu tidak berguna setelah kita mati,
Nah kalau kita ingat bahwa kita akan mati dan setelah mati itu akan ada perhitungan amal perbuatan kita maka maka kita tidak akan berani melakukan hal-hal yang dilarang agama, karena itu pasti nanti ada perhitungannya.
Manusia itu kan tempatnya salah dan lupa, artinya seringkali perbuatan salah itu kita lakukan karena kita lupa bahwa perbuatan kita itu akan ada perhitungan amalanya, pengingat yang paling baik itu adalah kematian, dan karena kita ini mudah lupa bahwa kita ini akan mati juga maka aku memerlukan sesuatu hal yang cukup kuat untuk memicu ingatanku akan kematian, ingatan bahwa akau akan mati, dan menurutmu dimana tempat yang paling kuat sinyalnya untuk memicu ingat mati di mall atau di kuburan ??? ,
kalau untuk aku pribadi sih pilih kuburan, memang benar bahwa kita bisa mengingat mati di mana saja bahkan di mall,he he he tapi aku belum bisa tuh di mall untuk mengingat kematian, saat di mall melihat spg cantik, barang-barang mewah , makanan enak, trus aku bilang “luar biasa inilah kenikmatan dunia yang akan hilang dan tidak dibawa mati, kamu akan mati jadi jangan terlena menikmati dunia ini”, he he he maaf-maaf aja ya aku belum bisa, kalau kamu mungkin sudah bisa.

Bertapa dkuburan itu lebih mudah, karena godaan nafsu di kuburan lebih sedikit, jadi kita bisa menahan nafsu atau mengendalikan nafsu kita lebih mudah di bandingkan di mall.
Apalagi kalau bertapa (pelatihan mengendalikan nafsu) ini di lakukan di kuburan orang soleh, akan lebih hebat lagi karena kita bisa mencontoh mereka dan berharap jadi orang soleh....

Kamis, 23 Mei 2013

nasehat orang kaya lebih di dengarkan..



nasehat orang kaya lebih di dengarkan....

beberapa hari yg lalu ada teman mampir ke tempatku, dia bercerita (curhat nie) bahwa dia ditugaskan berdakwah ke suatu desa , oleh pak kyainya dia cuman disuruh mengajak warga desa itu supaya mau sholat , meskipun ada beberapa warga yg sudah sholat, yang jadi masalah warga desa itu ternyata orang-orang yang materialistis, mereka lebih menghormati orang kaya daripada seorang kyai, suara atau nasehat orang kaya lebih di dengar daripada seorang kyai......

kemudian aku menebaknya.... he he he pasti kyai itu seorang yg miskin sehingga dia tidak didengarkan ?... dia menjawab benar.

yang namanya berdakwah, mengajak kebaikan itu harus bijaksana dan punya metode yang tepat..... sudah sewajarnya jika di masyarakat itu lebih menghormati dan mendengarkan nasehat orang kaya daripada nasehat seorang kyai/juru dakwah yg miskin....... he he he ini wajar-wajar saja dan manusiawi, jangan salahkan masyarakatnya, tingkatan mereka masih senang dengan kenikmatan duniawi, ya ikuti saja modal dasar yg sudah mereka punyai itu......
ya kamunya yg dakwah disitu juga harus jadi orang sholeh yang juga kaya raya...
bukankah di pondok juga sudah diajarkan bahwa agama itu sangat lengkap ajarannya, bukankah juga diajarkan cara untuk supaya kaya juga dengan sholat hajat, sholat dhuha, merutinkan baca surah waqiah, bersedekah, dan masih banyak lagi ?

ya tunjukin dong ke mereka, bahwa kamu yg sudah sholat dan melakukan amalan tersebut bisa kaya, tidak hanya untung di dunia tetapi juga di akherat.....
.........................................

sebenarnya yg seringkali jadi masalah adalah bukannya kaya itu akan merepotkan di akherat, kekayaan hanyalah sebuah modal saja, kalau kamu gunakan dengan baik maka bisa jadi ladang amal yg pahalanya banyak sekali....

mereka mereka yang 'seolah-olah' tidak ingin kaya itu, sebenarnya karena masih ragu dengan janji alloh bahwa sedekah bisa membuat kaya, sholat dhuha bisa membuat kaya dan lainnya...... ayo buktikan dan tunjukkan kepada orang-orang bahwa janji alloh itu pasti benar......

memang ada kyai yg lebih memilih hidup sederhana, tetapi rata-rata mereka tetap meyakini janji alloh dalam sedekah maupun sholat dhuha, mereka juga pernah kaya, atau bisa saja kaya kalau mereka mau, berbeda dengan kamu yg belum meyakini dan mempraktekkan sedekah dan sholat dhuha bisa membuatmu kaya tentu saja semua atas izin alloh swt.......

cobalah contoh kanjeng nabi muhammad dalam berdakwah, ketika ada umat yg pingin kaya maka diajarkanlah amalan-amalan yg bisa membuatnya kaya, ketika ada umat yg lebih senang hiudp sederhana maka diajarkan amala-amalan yg berbeda.....

yang jadi masalah kan kita ini 'hidup sederhana' karena terpaksa, karena sebetulnya kita pingin kaya tapi kita ragu apakah kita bisa kaya, padahal di dalam agama juga sudah diajarkan caranya....... kenapa tidak membuktikan dan mempraktekkan ajaran agama itu yg resikonya kita dipaksa jadi orang kaya, daripada kita cuman hidup sederhana karena terpaksa dan belum meyakini serta memprkatekkan sebagian ajaran agama itu ???? toh kalau kamu sudah kaya, semua terserah kamu, kalau pun kamu tetap mau hidup sederhana juga nggak papa, tinggal kamu bikin yayasan kemudian kamu salurkan kekayaanmu itu untuk memelihara fakir miskin, anak yatim, wakaf pembangunan masjid maupu sarana umum...... selesai masalahnya... pahalamu juga insya alloh banyak.

nabi muhammad itu orang kaya, tapi dia lebih senang tampil sederhana, duwitnya banyak tapi dia lebih senang mensedekahkannya, bahkan sampai sampai kalau hari ini ada kelebihan uang (lebih dari cukup untuk makan hari ini), maka harus segera disedekahkan....
hal yang sama juga dijalani oleh murid kesayangannya yaitu ali bin abi tholib, kalau punya duwit lebih dari kebutuhan untuk makan hari ini maka langsung disedekahkan....
murid-murid nabi yg lain juga kaya karena mempraktekkan ajaran nabi seperti umar bin khotob sang raja properti, usman bin affan sang raja perdagangan, abu bakar juga raja perdagangan dan kebun kurma dan masih banyak lagi...

intinya, kalau memang di daerah dakwahmu itu orang lebih senang dengar nasehat orang kaya, maka ya kamu jadilah juru dakwah yang kaya.... ini biasanya terjadi di derah dimana orang kaya nya masih sedikit....

sedangkan kalau daerah itu isinya orang yg sudah kaya raya semua, biasanya kekayaan tidak lagi menarik, maka biasanya mereka lebih senang kepada nasehat seorang kyai yg hidup sederhana......

Rabu, 15 Mei 2013

cara belajar yang paling baik



*cara belajar yang paling baik ???*

menjelang ujian atau ujian nasional, banyak pelajar yg dilanda ketakutan dan stress berat, takut dan khawatir tidak lulus, maka orang tua pun sibuk mencarikan tempat les privat supaya anaknya siap menghadapi ujian dan sukses lulus.....
tapi yg terjadi justru si anak/pelajar itu jadi semakin stress dan sulit belajar...

karena itulah dibutuhkan metode belajar yg tepat.....

tahukah anda bahwa cara belajar yang paling baik adalah dengan mengajar ???
ya, dengan mengajarkan apa yg kita ketahui, dan hal ini pun diakui oleh banyak orang-orang pintar/jenius, karena saat kita mengajarkan apa yg kita ketahui maka kita jadi semakin hafal dan paham dengan pelajaran itu... bahkan apa yg selama ini belum kita pahami tiba-tiba terjadi koneksi yg "ajaib", sepertinya pengetahuan-pengetahuan itu saling berkoneksi memberikan jawaban atas apa yg belum kita ketahui.......

karena itulah jika anda seorang pelajar, cara belajar yg paling baik adalah dengan mengajar, bisa anda lakukan dengan belajar kelompok kemudian masing masing mengisinya dengan mengajar secara bergantian......

atau anda bisa mengajarkannya kepada kakak atau adik atau ayah atau ibu, tentu saja mereka harus diberi pengertian dulu dan dimohon bantuannya untuk bersedia mendengarkan atau diajarkaan......

atau bahakan anda bisa mengajarkannya kepada hewan piaraan anda seperti kucing atau kambing, atau sapi, harimau, ular, apa saja bolehlah....

bahkan anda bisa mengajarkannya kepada pohon, meja, kursi, batu, sumur, pagar, apa saja boleh......

"sebenarnya yg penting bukanlah apakah mereka yg anda ajar itu paham, tapi semua itu untuk anda sendiri,"

perlu anda ketahui bahwa saat anda membaca pelajaran maka informasi itu masuk ke otak anda masih terpisah-pisah, saat anda mengajar orang lain, maka secara ajaib dengan dibantu pikiran bawah sadar anda, yaitu dia selalu ingin membantu anda asalkan perintah/tujuannya jelas....
jadi saat anda punya tujuan untuk mengajar orang lain, maka pikiran bawah sadar anda mulai bekerja keras menyusun informasi-informasi yg masuk waktu anda membaca pelajaran itu, dan dia mulai mengkoneksikannya informasi-informasi itu sehingga lebih mudah untuk disampaikan, dan tentu saja bonusnya sudah jelas yaitu kita jadi semakin paham dengan apa yg sudah kita pelajari itu....

sekali lagi, mengajar adalah cara belajar yg paling baik .

Kamis, 09 Mei 2013

harga tidak harus murah, tapi rasional



*harga tidak harus murah, tapi rasional....*

banyak perusahaan ataupun pedagang yg mematok harga barang tau layanannya dengan harga yg sangat rendah sehingga margin keuntungannya sangat tipis/sedikit sekali, sehingga hampir-hampir semuanya habis buat bersaing harga, sehingga tidak ada lagi biaya buat penelitian pasar dan pengembangan produk.
yang jadi masalah dengan harga murah dengan keuntungan yg sangat sedikit adalah ketika harus membuat harga itu stabil, padahal kita ketahui bahwa kadang-kadang terjadi lonjakan harga bahan baku produksi, nah pada saat terjadi kenaikan harga bahan baku produksi maka kita akan kewalahan untuk mempertahankan harga jual kita, mau dijual dengan harga biasa maka kerugian kita semakin besar, sedangkan kalau menaikkan harga maka kita takut ditinggal pelanggan.....

sebenarnya, harga itu tidak harus murah tapi harus rasional, maksudnya yang penting pembeli atau pelanggan itu mendapatkan manfaat yg lebih besar daripada jumlah uang yg harus dibayarkannya.....

ada baikknya juga kita harus memperhatikan dikelas mana kita bermain, biasanya yg lebih menguntungkan itu kalau kita bisa bermain di kelas 'premium' (kelas atas/mahal).....

sebuah layanan yang premium sudah selayaknya menuntut harga yang premium juga. Karena untuk memberikan layanan yang ‘lebih’ kepada pelanggan, tentunya perusahaan juga harus memberikan upaya yg ‘lebih’.

Nah tentunya hal ini juga menuntut cost yg ‘lebih’ juga. Karena itulah harga yg dibebankan kepada pelanggan juga akan menjadi harga yg ‘lebih’ dibandingkan dengan harga yg ditawarkan oleh perusahaan sejenis pada umumnya.
Para pelanggan juga akan menjadi pelanggan yg ‘lebih’. Mereka akan menjadi lebih demanding.

Dan pelayanan yg tidak konsisten justru akan menjadi ‘senjata makan tuan’ bagi perusahaan.

“Ada harga ada rupa”
Nah, ketika para pelanggan anda sudah bersedia mengeluarkan kocek yg besar, maka giliran anda untuk mengimbanginya dengan memberikan value yg sepadan.
.................................................................
itu tadi sedikit pelajaran marketing yg masih ingat.... he he he

Jika anda mampu membuat biaya yg dikeluarkan oleh pelanggan menjadi lebih efisien daripada yg ingin mereka keluarkan, maka mereka akan semakin membutuhkan anda.

Sabtu, 04 Mei 2013

Dilarang Menghina Sesembahan Orang Lain



*** Dilarang Menghina Sesembahan Orang Lain ***

“janganlah kau caci mereka yang berdoa kepada selain Alloh, lalu mereka mencaci Alloh melebihi batas tanpa dasar pengetahuan.
Demikianlah  bagi setiap golongan kami buat menarik perbuatan mereka, kemudian kepada tuhan juga mereka kembali.
Ketika itu beritahukanlah kepada mereka apa yang mereka kerjakan”
(Qs al-An’am (6) ; 108)

Kita dilarang keras menghina sesembahan orang lain apa pun bentuknya, karena saat kita menghina sesembahannya yang mana itu adalah apa yang dia kagumi dan sangat dimuliakan olehnya, maka secara manusiawi orang itu akan melawan dan membalas dengan menghina sesembahan kita yaitu gusti alloh swt, dan tentunya kita juga tidak rela jika ada orang yang menghina gusti alloh, kita pun akan sakit hati bahkan marah, demikian juga mereka, dan kalau mereka sudah marah maka akan lebih sulit lagi untuk mengenalkan gusti alloh kepada mereka, karena insting membela diri mereka menjadi sangat dominan dan membuat mereka menolak apa pun ajakan dari orang yang telah menghina sesembahan mereka, karena menghina sesembahan mereka itu juga berarti menghina dirinya dan menganggap dirinya orang bodoh.

Keyakinan seseorang mengenai agama yg dianutnya tergantung pada beberapa hal, antara lain keadaan kejiwaannya, latar belakang kehidupannya, perasaannya yg tersembunyi, berbagai kecenderungannya, atau sejarah hidupnya, atau warisan keluarga. Sifat, keadaan keluarga, dan pendidikan yg dialaminya di masa kecil juga turut mempengaruhi perkembangan pemikiran dan keagamaan seseorang.

Tugas kita ialah menggunakan sumber daya yg sudah ada itu untuk mengantarkan manusia kepada kebenaran , dan sedikit demi sedikit akan menerangi jiwa dan ruh yg diliputi kegelapan. 
Jika tugas itu tidak dilakukan dengan arif dan bijaksana, disertai kemampuan bimbingan ruhani yg baik, bisa jadi pelaksanaan tugas itu hanya akan memunculkan sikap keras kepala dan juga sikap tidak senonoh (menghina) kepada alloh swt.
Selain itu tanpa kebijakan dan kearifan, niscaya petuah dan ajaran yg disampaikan seseorang hanya akan  menyebarkan keraguan dan kesesatan diantara manusia, sekaligus melemahkan keimanan mereka.

Ketika seseorang menganut suatu agama atau memercayai suatu pemikiran, ia akan meyakini bahwa agama atau pemikirannya itulah yg benar.
 Karena itulah kita dilarang menghina sesembahan orang lain karena hal itu hanya akan menimbulkan sifat anti pati kepada gusti alloh maupun agama islam atau bahkan akan membuat mereka memusuhi agama islam padahal mereka belum kenal atau tidak tahu apa-apa tentang agama islam, hanya karena semata-mata mereka merasa harus membela apa yg diyakini benar oleh mereka.

Dengan tidak menghina sesembahan mereka diharapkan mereka tidak membalas menghina agama kita atau menistakan kebenaran yg didakwahkan oleh kita.
 Larangan itu juga dimaksudkan agar orang yg belum beriman menyadari toleransi dan kelembutan islam kepada umat manusia, sehingga timbul rasa simpati dan mau membuka hati dan pikiran mereka untuk mengenal gusti alloh dan agama silam, soal selanjutnya terserah dari hidayahnya gusti alloh.

Sejarah telah membuktikan bagaimana cerdasnya dakwah yg dilakukan oleh wali songo dan murid-muridnya, 
mereka tidak pernah menghina sesembahan orang lain tapi menghormatinya sambil pelan-pelan, sedikit demi sedikit dengan bijaksananya memperkenalkan mereka kepada gusti alloh.

Contohnya bagaimana bijaknya sunan bonang saat menghormati penyembah patung, dia berkata, “sebenarnya sesembahan kita sama, kita sama-sama menyembah Dia yang maha kuasa, maha kasih, maha pencipta, hanya saja cara kami menyembah lebih sederhana dan lebih mudah karena kami tidak perlu membuat patung untuk tempat tinggal atau sarana menemui sesembahan kami, kami bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja kami ingin meyembahnya maka dia pasti langsung mengetahuinya, kami menyebut sesembahan kami itu dengan nama yang mudah yaitu alloh”

Dengan cara seperti itu akhirnya mereka tahu bahwa ada cara lain yg lebih mudah untuk menyembah tuhan dan tidak ribet seperti apa yg mereka lakukan selama ini, dan terbukalah hati dan pikiran mereka untuk menerima pemikiran baru atau ajaran baru yaitu islam....

Kemudian diperkenalkan agama islam sedikit demi sedikit, bahwa manusia itu pada dasarnya kedudukannya sama dihadapan gusti alloh, yg membedakan hanyalah tingkat iman dan taqwa mereka, jadi kalau ingin punya kedudukan tinggi di hadapan tuhan yaitu gusti alloh maka mereka harus meningkatkan iman dan taqwa mereka dengan cara melakukan ibadah islam yaitu sholat, puasa, bayar zakat, dan sebagainya. Dan yang pasti harus melakukan perbuatan baik dan tidak boleh menyakiti orang lain......

Demikian juga dengan kebijaksanaan sunan kalijaga, sunan kali jaga tahu betul bahwa orang jawa itu suka mencari kesaktian dengan membaca mantera-mantera khusus, yg kadang-kadang bisa merasukkan jin ke tubuhnya sehinga orang itu menjadi kebal dan sebagainya.

Kanjeng sunan tidak menentang langsung penggunaan mantera-mantera itu, karena pada hakikatnya mantera itu adalah doa, yang dilakukan oleh kanjeng sunan kali jaga cukup dengan mengajarkan supaya mantera itu ditambahi bismillahir rohmanirohim di awalnya dan dibagian akhir ditambahi kata kata dengan izin alloh maka jadilah apa yag jadi keinginanku......

Hmmm cara yg cerdas dan sederhana, hanya dengan menambah beberapa kalimat saja dan tidak menghapus mantera maka mereka menjadi senang, dengan di awali bismillah maka jin tidak akan bisa masuk ketubuh perapal mantera, dengan diakhiri dengan izin alloh maka jadilah apa yg jadi keinginanku maka kekuatan mantera itu tetap bisa memwujud bahkan lebih hebat lagi. 
Sekaligus mengenalkan mereka bahwa pemilik kesaktian, pemilik kekuasaan itu hanyalah alloh swt dan dengan izin dari alloh swt segalanya bisa terjadi.

Hmmm kanjeng sunan kali jaga memang benar-benar jenius dan bijaksana.