Rabu, 27 Februari 2013

nasehat mbah slamet :


nasehat mbah slamet :

kanjeng rosul pernah menasehatkan : " iman seseorang yang paling baik, ialah mengetahui bahwa alloh bersamanya di mana pun ia berada".
hal ini juga ditegaskan di dalam surah al hadid, 4, "dan Dia (alloh) bersama kamu di mana saja kamu berada".

jadi di alam zikirmu, kamu harus menyadari bahwa ada alloh bersamamu, karena itu kamu harus menjaga sopan santunmu karena ada alloh bersamamu.......

sebelum seorang murid itu belajar berbagai macam zikir yang lebih panjang dan lebih rumit, maka hal dasar yang harus dipelajarinya adalah melatih kesadaran bahwa alloh itu bersamanya...... karena itulah zikir awal sebagai permulaan yang tepat , sesuai yang diajarkan oleh para ulama sufi adalah : "allohu ma'i" dilakukan dengan kesadaran dan memahami artinya yaitu 'alloh bersamaku'........ zikir ini diulang ulang terus menerus sampai benar-benar tertanamkan di dalam hati, sampai menjadi otomatis atau menjadi semacam gerak reflek (dalam hal ini ucapannya) ......

itulah hal paling mendasar yang harus dijalani seorang murid..... sebelum dia belajar hal lainnya. namun demikian, mempelajari hal yang mendasar ini saja sudah lebih dari cukup jika benar benar dilaksanakan, dan yang pasti fadhilahnya sangat besar sekali....

Sabtu, 23 Februari 2013

salah paham


banyak orang salah paham dengan sufi atau ahli tasawuf , dan tidak sedikit juga yg menuduhnya sebagai bid'ah atau bahkan menuduhnya sesat.....

hal ini bisa dimaklumi karena mereka hanya melihat perilaku atau apa yg diajarkan oleh orang sufi itu cuman sebagian saja...... mereka cuman datang di pengajian tasawuf satu atau dua kali kemudian mengambil kesimpulan bahwa tasawuf sesat....

yah kalau seperti itu ya harap dimaklumi, kalau memang mereka itu ingin tahu atau belajar tasawuf maka seharusnya mengikuti pengajian itu dari awal sampai selesai, dari pelajaran hari pertama sampai dengan akhir semesternya (maaf mengambil istilah anak sekolahan jaman sekarang).....
he he he , ya tidak fair manakala cuman belajar satu atau dua kali, apalagi belajarnya tidak berurutan trus kemudian berani mengambil sebuah kesimpulan.....
ini namanya kurang bijak, apalagi kalau sudah berani berpendapat menyesatkan...... sebenarnya bukan orang sufi atau ahli tasawuf yg sesat, melainkan dia sendiri yg sesat karena belajarnya belum selesai, karena ilmunya belum lengkap tetapi sudah mengambil kesimpulan...

mereka ahli tasawuf itu punya logika berpikir yg mungkin berbeda dengan orang umum.
menurut ahli tasawuf, kita hidup di dunia ini cuman mampir minum dalam sebuah perjalan panjang, kita di dunia ini cuman mampir sebentar cuman dalam waktu 1 sampai 3 jam dalam hitungan waktu akherat, dan dalam waktu yg demikian singkat ini kita disuruh untuk memanfaatkannya untuk mencari bekal amal ibadah untuk perjalanan berikutnya ke akherat yg kehidupannya jauh lebih lama, bisa jutaan tahun dibandingkan dengan waktu di dunia yang cuman 1 sampai 3 jam itu....

makanya jangan heran apalagi menuduh sesat cuman karena ahli tasawuf itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berzikir dan beribadah......

jangan kemudian menuduh mereka sebagai orang yg malas bekerja, apalagi kemudian tuduhan itu kita perkuat dengan dalil hadis yg mengatakan bahwa orang malas itu temannya setan, trus berarti orang sufi itu teman setan, berarti sufi itu sesat karena mengajarkan kemalasan, kemalasan adalah ajaran setan.......
wah kalau begini caranya ini sudah ngawur sekali....

bayangkan saja.... basic pemikirannya aja udah beda jauh, orang sufi (tasawuf) itu tujuan hidupnya ibadah bukan bekerja, bagi mereka yg namanya bekerja itu ya ibadah itu, karena mereka tidak membutuhkan harta dunia, mereka juga tidak menginginkan punya mobil mewah seperti kita..... mereka juga bukan pemalas, buktinya mereka menggunakan waktu mereka untuk ibadah....
dan mereka meyakini bahwa semua kebutuhannya sudah dijamin dipenuhi oleh gusti alloh, entah bagaimana pun caranya... dan kebutuhan mereka juga sangat sederhana, cuman sekedar makan untuk menjaga supaya tubuh yg merupakan amanah ini tidak rusak atau menjadi mati disengaja karena kekurangan unsur unsur yg bisa menjaganya tetap sehat....

lha kalau latar belakang dan basic pemikirannya aja udah beda dengan anda, trus kemudian anda mengajak orang sufi itu untuk membangun daulah islamiyah, membangun masyarakat madani, membangun penegakan hukum, membangun bangsa yang berkeadilan sosial bagi semua rakyatnya ???? ya anda yg salah cari orang, bisa sih cuman tidak pas saja, karena untuk mengurus itu semua butuh waktu yg sangat banyak, sedangkan waktu terbanyak yg dimiliki orang sufi itu lebih senang dipakai buat ibadah dan zikir, bukan buat ngurusi negara..... jadi jangan salah mengajak orang.

dan masih banyak lagi salah pemahaman terhadap orang sufi atau ahli tasawuf lainnya, ya itu... karena basic pemikiran , logika berpikirnya berbeda, dan kita yg belum mengerti mereka tetapi buru-buru menuduh mereka salah ....

misalnya, sedikit lagi nih.... ada yg bilang kalau orang belajar tasawuf itu, dia akan kehilangan akalnya (pemikirannya)......
kalau hal ini tidak dijelaskan wah bisa repot....
kata-kata itu memang benar, tetapi perlu penjelasan, tidak bisa dipotong sampai segitu saja, ini tidak fair namanya.....
yang dimaksud hilang akalnya itu adalah saat seorang murid belajar kepada guru (sufi)maka dia harus menghilangkan akalnya (penegetahuan yg dimilikinya) untuk sementara waktu, artinya semua ilmu yg sudah diketahuinya harus disimpan dulu, karena kita akan sulit belajar kalau merasa sudah tahu, orang belajar itu harus merasa ingin tahu, kalau ingin tahu itu dasarnya adalah belum tahu..... saat kita pura purabelum tahu dan merasa ingin tahu, maka saat mendapat pelajaran yg mungkin pernah kita terima sebelumnya, maka kita akan mendapatkan sebuah pemahaman baru yg mungkin lebih atau berbeda dengan pemahaman yg sudah kita miliki....

dalam tingkatan yg lebih tinggi, kita harus meninggalkan akal kita yg didasari cuman pemahaman ilmu yg sangat-sangat sedikit ini , untuk bisa memahami ilmu alloh yg jauh jauh sangat sangat luas tiada tara......

nah gimana ? bingung tho? sama...... he he he makanya jangan buru-buru menyimpulkan suatu hal kalau memang kita tidak mengetahui semua latar belakangnya......

sebenarnya tidak ada yg salah dalam hal ini, cuman beda pemahaman aja....

Selasa, 19 Februari 2013

keyakinan adalah pilihan


***** keyakinan adalah pilihan *****

menjadi yaqin atau menjadi ragu, itu adalah pilihanmu.

kamu bisa menjadi yaqin dan bertambah yaqin dan semakin yaqin...

kamu bisa menjadi ragu dan bertambah ragu dan semakin ragu...

semua itu kamu sendiri yang memilihnya...

Selasa, 12 Februari 2013

sebuah nasehat


sebuah nasehat dari mbah slamet :

mebaca qur'an itu adalah hal baik dan dianjurkan oleh kanjeng nabi muhammad saw,
demikian juga berzikir menyebut nama alloh juga hal yg dianjurkan kanjeng nabi,
mendoakan orang tua baik dia masih hidup atau sudah meninggal juga hal yg dianjurkan kanjeng nabi,
memuliakan tamu dengan menyuguhkan hidangan terbaik juga hal yg dianjurkan kanjeng nabi,
bersilaturahmi baik kita yg bertamu maupun mengundang orang datang ke rumah kita juga hal yg dianjurkan kanjeng nabi,
bersedekah dengan makanan juga hal yg dianjurkan oleh kanjeng nabi,
meminta orang lain mendoakan kita ataupun mendoakan orang yg kita dan keluarga kita juga hal yg dianjurkan kanjeng nabi,

pertanyaanya ?:

apakah aku hanya boleh melakukan perbuatan baik diatas itu hanya boleh satu dulu dilakukan trus kemudian baru melakukan yg berikutnya ?

apakah tidak boleh jika aku ingin melakukan semua perbuatan baik yg dianjurkan oleh kanjeng nabi itu secara bersama-sama, secara bersamaan sekaligus ?

apakah tidak boleh jika kemudian supaya lebih mudah menyebut semua amalan baik itu kemudian akau menyebutnya sebagai tahlilan karena disana ada zikir tahlil laa ilaaha illa alloh yg disebutkan ?, atau aku sebut dengan nama slametan karena didalamnya ada permohonan doa supaya selamat di dunia dan akherat?

memang benar tahlilan adalah sebuah nama yg baru yg mungkin belum ada di jaman kanjeng nabi, mungkin dijaman itu istilah yg ada adalah tasyakuran?

tetapi bukankah kanjeng nabi itu juga bijaksana, dia juga menghormati adat maupun sopan santun di suatu daerah, bukankah di daerah daerah tertentu yg namanya kematian itu adalah hal yg menyedihkan ?
trus apakah tidak akan menyinggung perasaan warga disitu jika kumpulan doa, zikir, sedekahan, memuliakan tamu itu kemudian kita sebut dengan nama tasyakuran ?

mungkin memang yg benar adalah tasyakuran, itu bagi mereka yg telah nyampai ilmunya yg sudah paham bahwa kematian adalah pintu untuk memulai perjalanan berikutnya untuk bertemu gusti alloh...... tapi kan kita sendiri sebagian besar juga belum nyampai ke situ ?

tahlilan memang dari segi namanya merupakan hal yg baru, tapi dari segi isinya adalah amalan yg sudah lama yg dianjurkan oleh kanjeng nabi....
trus ngapain kita terjebak meributkan soal nama ?, kalau anda tidak suka namanya tahlilan ya tidak apa apa, kamu boleh menyebutnya syukuran, toh yg penting kamu tetap melakukan amalan zikir, sedekah, memuliakan tamu, silaturahmi.....
tapi juga jangan menyalahkan mereka yg lebih suka menyebut kumpulan amal kebaikan itu dengan nama tahlilan, maupun slametan.....

yang jadi masalah adalah kamu tidak mau dengan nama tahlilan trus kemudian kamu melarangnya, dan lebih parah lagi kamu juga tidak mau melakukan amalan amalan kebaikan yg ada dalam tahlilan itu seperti zikir, sedekah, memuliakan tamu, silaturahmi, mendoakan orang tua, mendoakan orang lain dan lain sebagainya?
..... bukankah itu sama saja artinya dengan kamu melarang apa-apa yg dianjurkan oleh kanjeng nabi ?
.... bukankah kamu sendiri yg mengatakan bahwa apa apa yg dianjurkan oleh kanjeng nabi maka kita tidak boleh melarangnya ?

......................................................................
ilmu agama itu tidak cukup cuma dihafalkan saja, tetapi juga perlu direnungkan dan dipahami maksud isi dan tujuannya, kemudian diamalkan dengan bijaksana...


sudah menjadi kebiasaan disuatu daerah jika kita mengundang orang datang ke rumah kita maka akan ada pertanyaan ada acara apa ?

mereka bertanya itu untuk membedakan, karena banyaknya acara pertemuan, ada acara pertemuan RT, rapat musyawarah kampung, acara syukuran , acara syukuran pernikahan dan lain sebagainya....

akan terdengar aneh saat kita mengundang orang maupu tetangga supaya datang ke rumah kita untuk acara syukuran atas meninggalnya orang tua kita ?????? karena kita bersyukur atas meninggalnya orang tua kita ???

bukankah akan lebih bijaksana dan enak terdengar jika kita mengundang tetangga untuk datang ke rumah kita dalam acara slametan ? mendoakan keselamatan orang tua kita yg sudah meninggal dunia ??
atau acara tahlilan, jadi orang tau kalau acaranya nanti itu berzikir laa ilaaha illa alloh dan amalan lainnya dan tujuannya untuk mendoakan orang tua kita yg meninggal dunia.........?

Senin, 11 Februari 2013

Puasa mutih



                                           Puasa mutih

Seorang guru menyuruh muridnya melakukan riyadhoh (latihan) puasa mutih tujuan utamanya adalah supaya tubuhnya sehat, dengan tubuh yg sehat akan lebih mudah mengontrol emosinya. Tubuh yg sehat sangat diperlukan untuk menunjang latihan zikir maupun ibadah lainnya, misalnya untuk melakukan sholat malam dengan khusyuk dan lama maka dibutuhkan daya tahan tubuh yg bagus, staminanya harus benar-benar bagus dan emosinya juga harus stabil sehingga tidak mudah bosenan atau putus asa.

Sejak jaman dahulu para guru (mursyid) itu sudah mengetahui dan sudah melakukan penelitian bahwa orang yg gemuk itu tidak sehat, dia kelebihan lemak dan lainnya, karena kelebihan lemak maka tekanan darahnya cenderung tinggi, efek sampingnya adalah orangnya jadi mudah marah, karena mudah marah maka orang itu jadi cenderung berwatak keras tapi juga mudah putus asa. Tentu saja hal ini akan mengganggu dalam dia menjalankan ibadah dan zikirnya.

Para guru itu itu juga mengetahui setelah mengaati dalam waktu yg lama bahwa makanan tertentu cenderung mempunyai efek terhadap emosi manusia dalam jangka panjang dan hal ini bisa mengganggu kekyusukan dalam berzikirdan beribadah, misalnya mereka yg suka makan makanan pedas dalam jangka panjang cenderung menjadi mudah marah, mereka yg suka makanan manis dalam jangka panjang cenderung menjadi pemalas, mereka yg suka makanan kecut/masam dalam jangka panjang cenderung mempengaruhi emosi jadi mudah putus asa tanpa disadarinya.... dan masih banyak lagi.

Para guru biasanya menyuruh muridnya untuk melakukan riyadoh (latihan) puasa mutih mulai dari 40 hari, 100 hari, 1000 hari. Diharapkan dengan hanya makan nasi putih sekepal dan minum air putih segelas aja setiap hari, maka tubuh dipaksa untuk menggunakan simpanan lemaknya untuk diubah jadi tenaga, sehingga lama-lama timbunan lemak ditubuh dan pembuluh darahnya itu bisa hilang atau normal sehingga dia menjadi sehat dan kuat untuk melakukan ibadah sholat malam maupun zikir yg cukup lama.

Dengan tubuh yg sehat maka emosi juga menjadi lebih terkontrol, sehingga dia menjadi lebih tenang.

Terkadang guru tidak langsung menyuruh muridnya melakukan puasa mutih, tapi di mulai dulu dengan puasa ngrowot (hanya makan sayuran) atau cuman disuruh tidak makan daging dulu, hal ini disesuaikan dengan kemampuan si murid, sekaligus sebagai persiapan untuk riyadoh puasa mutih. Para guru sudah mengetahui bahwa makanan tertentu seperti daging itu jika terlalu banyak dan ditimbun dalam tubuh bisa mengakibatkan tidak sehat, makanan makanan tersebut juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap emosi-emosi seseorang, maka dirancanglah sebuah metode untuk menjadi sehat dan mampu mengontrol emosi itu dengan berpantang makanan tertentu dalam jangka waktu tertentu, seperti metode puasa ngrowot, mutih dan sebagainya.

Tentu saja puasa dalam hal ini bukanlah sebuah puasa yg sifatnya ibadah, ini adalah puasa dengan tujuan menjadi sehat, dan tentu saja hal ini ‘mungkin’ tidak dilakukan oleh kanjeng nabi muhammmad maupun para sahabat, karena pada masa itu jarang sekali orang yang punya masalah kesehatan karena kelebihan makanan, karena mereka sudah terbiasa makan itu cuman sedikit sekedar untuk mengisi perut saja supaya tubuh tidak lemas saat akan melakukan ibadah sholat, sehingga mereka makan ya cuman sedikit saja, berbeda dengan orang orang dari generasi berikutnya dimana ada banyak makanan dimana-mana dan beraneka ragam makanan sehingga makan bukan lagi untuk sekedar mengisi perut supaya kuat ibadah, tetapi makan menjadi sebuah hobi dan gaya hidup sehingga mereka makan secara berlebihan, sehingga lama kelamaan makanan tersebut terus ditimbun di dalam tubuhnya sehingga jadi timbunan lemak dan jadilah dia kegemukan, setelah kegemukan maka badan jadi mudah lelah sehingga tidak kuat untuk ibadah dalam waktu yg cukup lama seperti sholat malam dan zikir, sehingga lama-kelamaan mereka menjadi malas untuk melakukan sholat malam.

Tidak hanya menyuruh murid untuk berpantang makanan tertentu, tetapi kadang seorang guru juga menyuruh muridnya untuk memperbanyak makanan tertentu seperti sayuran berwarna hijau atau biji-bijian, hal ini disesuaikan dengan kondisi si murid. Tentu saja tujuannya untuk menjaga kesehatan fisiknya dan efeknya adalah pengendalian emosi.
.........................
Tentu saja dari pandangan ruhani atau spiritual, puasa mutih punya efek membersihkan hati, karena kalau emosi sudah terkendali, rasa marah sudah dikendalikan, rasa iri sudah dikendalikan maka lama-lama hatinya jadi bersih.

Jumat, 08 Februari 2013

Rabithah



                                               Rabithah.........


Saya ada di solo, saya ingin menempuh perjalanan ke jakarta, sementara saya belum pernah sekali pun tiba atau tahu jakarta itu seperti apa....

Tujuan saya jelas sekali yaitu mau ke jakarta....
Yang dituju juga jelas sekali yaitu jakarta....

Ada banyak cara bagi saya untuk sampai ke jakarta....

Saya bisa saja jalan kaki sendirian ke jakarta, ....
Saya bisa juga berangkat sendiri ke jakarta, kan sudah ada peta dan penunjuk jalan...
Atau saya bisa saja memilih cara yg lebih mudah yaitu naik bus jurusan jakarta....

Kalau saya berangkat sendirian ke jakarta dengan jalan kaki, maka kemungkinan nyampe ke jakarta sih bisa aja tapi lama, kemungkinan lainnya adalah saya kesasar di jalan karena mungkin peta yg saya punya ternyata kurang jelas atau saya tidak mengerti dengan penunjuk jalan ke jakarta, sehingga sebenarnya penunjuk jalan itu menunjukkan arah melingkar ke utara trus ke barat tapi saya langsung ke barat saja tanpa melingkar ke utara lebih dulu, atau bisa jadi saya ke sasar jalan karena ditipu orang, saya bertanya arah kepada orang dijalan dan ternyata orang itu menipu saya dan memberi arah yg salah.....

Tentu saja cara yg paling aman bagi saya untuk sampe ke jakarta adalah dengan naik bus jurusan jakarta dimana sopirnya tentu saja sudah pernah nyampe jakarta dan sudah hafal jalan jalan yg menuju jakarta.... beeetuuuuuulllll????

Seperti itulah gambaran rabithah dalam thoriqoh.....

Busnya itu adalah thoriqohnya..... sedang sopirnya itu adalah mursyidnya.... mengikuti sopir atau ikut sopir itulah yg disebut dengan rabithah dalam thoriqoh.....

Tentu saja untuk bisa ikut sopirnya harus ada ikatan dulu atau terjalin ikatannnya yaitu berupa kontrak perjanjian naik bus (inilah yg disebut baiat)..... kalau saya tidak naik busnya maka saya tidak bisa ikut pak sopirnya.....

Apakah kalau saya ikut pak sopir itu trus berarti saya telah salah niatnya ?.... tentu saja tidak, karena niat dan tujuan saya adalah tetap ke jakarta..... pak sopir itu kan cuman jadi jalan untuk memudahkan saya supaya nyampe ke jakarta tanpa harus nyasar nyasar dulu.....

Pertanyaannya adalah apakah saya wajib untuk ikut sopir atau naik bus hanya supaya saya bisa sampe ke jakarta? Tentu saja ini tidak wajib, toh saya bebas merdeka, tidak ada yg memaksa saya untuk naik bus itu..... kalau saya lebih suka memilih jalan kaki menuju jakarta juga ndak papa, tidak ada yg melarang saya......

Demikian juga dengan berzikir.... zikir adalah sebuah perjalanan rohani menuju gusti alloh....

Boleh boleh saja saya berzikir sendiri tanpa memakai mursyid atau rabitah, toh saya sudah punya peta dan penunjuk jalannya yaitu al qur’an dan hadis..... tentu saja konsekwensinya adalah saya akan menghadapi rintangan dan halangan yg banyak seperti petunjuk atau peta dalam al qur’an misalnya terjebak riya’ atau ujub, atau terjebak cinta dunia sehingga lupa dengan tujuan perjalanan rohani saya.... belum lagi ujian kesenangan dan kesedihan bisa membuat saya lalai atau lupa dengan tujuan zikir/perjalanan rohani saya menuju gusti alloh......

Bagi saya akan lebih mudah dan lebih enak kalau saya punya guru, guru sudah pernah menempuh perjalanan ini sehingga dia sudah tahu mana-mana jalan yg aman maupun jalan yg berbahaya dan bagaimana menghadapi rintangan di jalan itu.... jadi kalau saya menemui kesulitan maka ada orang yg akan membantu saya, membimbing saya melewati rintangan itu... dan yg jelas lebih menghemat waktu saya karena saya tidak perlu melakukan hal-hal yg bisa jadi menghambat langkah saya karena saya tidak tahu kalau hal itu ternyata rintangan... karena ada guru yg mengingatkan saya...

Zikir adalah sebuah perjalanan rohani, tidak sekedar menyebut nama alloh saja, karena sebenarnya ada banyak tata cara atau sopan santun dalam berzikir, sebab kalau kita tidak tahu hal itu.... jangan jangan maksud hati berzikir memuji alloh eee malah jadinya justru menghina alloh....

contohnya kita menyebut nama alloh allohu akbar sambil berteriak teriak dan membakar ban atau membuat kerusakan di muka bumi..... ini bukan lagi memuji tapi justru menghina alloh.

Contoh lainnya adalah kita berzikir memuji nama alloh tapi sambil memikirkan hal lain.... ini seperti kita memanggil -manggil alloh, kemudian alloh datang kepada kita tapi kita malah cuek saja dengan kedatangannya atau malah kita sibuk mengurusi hal lain..... nah ini kan sama saja kita menghina alloh...

Contoh lainnya, kita berzikir menyebut nama alloh yg maha suci sedangkan kita dalam keadaan kotor atau najis.... ini kan seperti kita menghadap seorang raja dengan pakaian kita kotor atau tidak berpakaian tambah lagi tubuh kita ada najisnya lagi..... ini kan sama saja menghina alloh.

Dan masih banyak lagi sopan santun dalam berzikir kepada alloh, karena itulah kita memerlukan seorang guru.... guru ini pun bukannya membuat aturan sendiri, tetapi mengikuti seperti yg dicontohkan oleh kanjeng nabi muhammad saw, mengikuti akhlak nabi dalam berzikir, seperti yg diajarkannya kepada para sahabat nabi (muridnya)......

Tentu saja pengetahuan ini bersifat khusus, diajarkan kepada para sahabat (murid) nabi, sedangkan untuk orang awam cukup diajarkan berzikir saja sesuai dengan tingkat pemahaman mereka....

Lah kok kenapa pengetahuan ini tidak diajarkan secara umum ?....
sebenarnya ini adalah pengetahuan umum, cuman pengajaran zikir itu kan kadang kurang menarik, karena ini menyangkut masalah hati atau masalah ghaib yaitu akherat, orang itu lebih tertarik dengan masalah duniawi....
apalagi dengan maraknya gaya hidup hedonisme (cinta dunia yg berlebihan) maka pelajaran zikir yg urusannya dengan akherat itu tidak begitu menarik, orang lebih tertarik dengan belajar hukum hukum untuk urusan dunia seperti hukum dagang atau masalah fikih....

Belum lagi dalam perkembangannya, ada orang-orang itu yg tertarik belajar agama islam karena dia kagum dengan bagaimana islam itu memuat aturan atau hukum yg begitu lengkap dan baik sehingga bisa mengatur masyarakat dengan baik.....
orang orang seperti ini kan tidak tertarik belajar zikir.

Coba kita ingat bagaimana islam menyebar atau masuk ke suatu negara atau daerah, bukankah sebagian besar karena daerah tersebut sedang mengalami keterpurukan, hukum atau tata negara di daerah tersebut tidak berfungsi dengan baik, kemudian datanglah islam dengan menunjukkan cara mengatur masyarakat yg lebih baik, dan kemudian raja atau kerajaan itu akhirnya mengadopsi tata cara atau hukum islam untuk menata masyarakatnya.

Hanya sedikit orang yg tertarik dengan islam karena faktor ruhaninya (zikir), dalam hal mendekatkan diri kepada alloh, jadi wajar saja jika pelajaran zikir itu akhirnya menjadi jarang diajarkan.
..........................................
rabithah itu ternyata juga kita lakukan dalam keseharian kita, contohnya dalam sholat berjamaah, kita juga melakukan rabithah kepada imam sholat.....
dalam hal ini imam sholat bertindak sebagai sopir dan kita penumpangnya....
tentu saja rabithah kepada imam sholat itu tidak bisa dibandingkan dengan rabithah dengan guru (mursyid).... ini cuman menggambarkan dalam contoh yg mudah saja...

guyon maton


guyon maton :

pada suatu hari mbah bejo menghadiri acara pengajian di kampungnya, dia melihat seorang ibu ibu sedang memasukkan uang 10ribu rupiah ke dalam kotak infaq, kemudian ibu ibu itu ditegur oleh mbah bejo :

"loh bu, anda ini kan orang kaya, uang anda ada milyaran rupiah, dan anda juga tahu bahwa uang yg anda infaqkan itulah yg nantinya akan anda nikmati diakherat sebagai pahala amal sedekah, lha trus kalau sampeyan infaqnya cuman sepuluh ribu rupiah trus tiba-tiba nanti malam anda meninggalkan dunia ini, maka anda akan jadi orang miskin di akherat, sedangkan uang anda yg milyaran rupiah itu tidak bisa menolong anda, malah mungkin saja yg menikmati uang itu justru orang lain karena ternyata suami anda kawin lagi dengan wanita lain setelah anda mati, padahal uang milyaran rupiah itu adalah hasil kerja keras anda dan suami anda.......?

si ibu itu pun menjawab, " wah iya ya, bener juga kata mbah bejo ini,...... hmmmm eittt tapi tunggu dulu mbah, bagaimana kalau ternyata suami saya yg meninggal duluan mbah ?????, kan itu artinya saya bisa menikmati uang milyaran itu mbah..... he he he , kalau perlu kan bisa kawin lagi ?????

rupanya ibu ini tidak sadar saat ngomong begitu, ternyata suaminya ikut mendengar percakapan itu karena memang dia duduk tidak jauh darinya......
suaminya pun menjadi terkekeh kekeh jadinya, "wah kalau gitu mending duwitnya aku infaqin yg banyak aja, daripada nanti aku mati yg menikmati malah orang lain, padahal kan aku yg kerja keras cari duwit....??????"
..........................................................

he he he, ..... dasar mbah bejo.... bisa bisa aja.....
tapi ada benarnya juga lho, karena memang ada orang orang tertentu yg untuk mengingatkannya tidak bisa atau tidak cukup dengan cara yg "standar" aja, atau cara biasa aja...... he he he

Kamis, 07 Februari 2013

mengenal thoriqoh :



mengenal thoriqoh :

seorang guru mursyid (tentu saja juga seorang ulama), setelah dia mempelajari agama islam berdasarkan al qur'an dan hadis, dengan meneliti dan mengamati cara ibadah maupun akhlak rosululloh, bagaimana rosululloh membimbing para sahabatnya yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, dengan berbagai metodologi pengajaran yang diterapkan pun berbeda-beda disesuaikan dengan latar belakang dan tingkat pemahaman dari muridnya (sahabatnya)........
 dari hasil penelitian inilah akhirnya disimpulkan (boleh dikatakan ditemukan, meskipun sebenarnya bukan penemuan baru) tentang bagaimana cara atau metodologi yang bisa dilakukan dengan mudah untuk supaya kita (murid) itu bisa selalu ingat kepada alloh (dzikrulloh)......
 ingat (dzikir) dalam keadaan apa pun, dalam keadaan berdiri, duduk, berjalan, sampai bernapas pun selalu ingat (dzikir) kepada alloh bahkan setiap detak jantung pun selalu ingat alloh...

 hal itulah yang kemudian oleh orang- orang menyebutnya sebagai thoriqoh (jalan/metode/metodologi).

karena metode (thoriqoh) ini disimpulkan oleh seorang ulama dan ada ulama lain juga yg ternyata juga menyimpulkan metode yg hampir hampir sama (cuman sedikit sekali perbedaannya)..... 

maka supaya memudahkan untuk membedakan ini memakai metode dari ulama siapa, maka disebutlah thoriqoh itu dengan membawa nama ulama yg menyimpulkan metode (thoriqoh) itu, 

misalnya thoriqoh qodiriyah adalah metode mengingat alloh yg disimpulkan oleh syekh abdul qodir al jilani,
 thoriqoh naqsyabandyah adalah metode mengingat alloh yg disimpulkan oleh syekh baha'udin naqsyabandy,
thoriqoh sadzyiliah adalah metode mengingat alloh yg disimpulkan oleh syekh abu hasan asy sadzilyi........

dan masih banyak lagi nama thoriqoh itu disebutkan biasanya dengan nama ulama yg menyimpulkan metode mengingat alloh itu........

sebenarnya metodenya sendiri semua hampir sama bahkan ada yg mengatakannya sama, ada pun perbedaanya hanya masalah urutan dalam tahapan tahapan pelatihannya, misalnya zikir laa ilaaha illa alloh... pada thoriqoh tertentu menjadi zikir awal atau zikir dasar atau zikir pertama baru kemudian naik ke zikir alloh alloh, sedangkan pada thoriqoh lain urutannya adalah zikir alloh alloh lebih dulu baru kemudian naik ke zikir laa ilaaha illa alloh.

Tentu saja masing masing ada alasannya sendiri- sendiri, mungkin disesuaikan dengan latar belakang (biasanya berhubungan dengan watak umum suatu daerah, misalnya orang derah pantai yg cenderung berkepribadian/watak keras, lebih cocok dimulai dengan zikir laa ilaaha illa alloh dengan suara keras, sedangkan untuk orang daerah pegunungan yg wataknya cenderung kalem maka lebih cocok diajarkan zikir alloh-alloh lebih dulu dengan suara yg pelan) dan tingkat pemahaman dari murid, supaya lebih mudah dalam pengajarannya.

Sekali lagi yang perlu diingat adalah bahwa thoriqoh itu bukanlah barang baru atau penemuan baru, tetapi adalah kesimpulan dari ulama dalam mempelajari metode rosululloh dalam mengajarkan para sahabat bagaimana cara mengingat alloh (zikrulloh).

Terlebih lagi di jaman sekarang ini, dimana ujian atau cobaan lebih berat dan beragam, terutama semakin maraknya gaya hidup hedonisme (mencintai dunia secara berlebihan) sehingga kita menjadi lebih cinta dunia dan takut mati serta lebih sering lupa kepada alloh, maka keberadaan thoriqoh / metode mengingat alloh itu menjadi semakin diperlukan.

mengenal gusti alloh ?



 nasihat mbah slamet : mengenal gusti alloh ?

Suatu hari setelah menikah istriku memasak masakan spesial untukku, opor ayam spesial dengan kuah santan kelapa 2 biji.....
Kemudian masakan itu dihidangkan kepadaku, kemudian aku cicipi satu sendok saja.....
Melihat hal itu, istriku protes kepada ibu mertuanya (ibuku), dia protes karena aku tidak mau makan masakannya opor ayam spesial dengan kuah full santannya...
dia bilang aku tidak menghargainya  dan tidak menghormati usahanya memasak itu.....
Ibuku cuman ketawa saja mendengar curhat istriku itu......
 kemudian ibu bilang sama istriku, “lha apa kamu itu tidak tahu bahwa suamimu itu paling tidak suka dengan makanan yg berkuah santan ???,
 apa kamu tidak tanya dulu sama suamimu apa kesukaannya ?.... 
dia itu lebih suka makanan lalapan *?***.......

................................................................................
Itulah yg sering terjadi pada kita, pada hubungan kita dengan gusti alloh, kita merasa sudah tahu apa yg diinginkan oleh gusti alloh, padahal mengenal-Nya aja belum, apalgi menanyakan apa kesukaan atau keinginannya.....
He he he, belum apa-apa kita sudah berteriak teriak demi alloh, memperjuangkan agama alloh, sambil teriak  allohu akbar sambil kita bakar toko-toko, kita rusak lampu merah di jalan, sambil menjarah toko orang lain, sambil memaksa buruh yg tidak mau ikut demo maka kita paksa untuk ikut, sambil mengancam akan membakar pabrik jika tidak ada perwakilan buruh dari pabrik itu yg ikut demo...... ????

kepada mereka yang beda pendapat dengan kita maka kita sebut dia kafir sesat dan harus diperangi ???? 

Apa iya itu yg dinginkan oleh gusti alloh ????
Jangan-jangan kita selama ini cuman salah menduga saja.....
Kenapa tidak bertanya kepada gusti alloh dengan cara mencari petunjuknya lewat apa yg disampaikan utusannya yaitu kanjeng nabi muhammad saw, lewat al qur’an dan hadisnya ???
tentu saja yang paling pas adalah seperti apa yang dicontohkan oleh kanjeng nabi muhammad saw.....

Bukankah gusti alloh juga menyuruh kita supaya mengajak orang ke jalan alloh dengan cara yang bijak sana dan pengajaran yang baik, bahkan kalau pun dia membantah atau menentang kita maka kita tetap disuruh membantahnya dengan cara-cara yang baik ???

Mari kita bertanya kepada gusti alloh, apa yang diinginkannya, apa kesukaanya, sebelum kita berteriak-teriak seolah olah kita membela-Nya, padahal ternyata kita ini tidak tahu apa-apa ???