Senin, 15 April 2013

MURAH TAPI TAK RAMAH


                                    MURAH TAPI TAK RAMAH (my true story)
oleh E W Rosyidah pada 19 Desember 2012 pukul 9:19 ·

Sabtu pagi seperti biasa ritual bersih-bersih rumah dan halaman. Pindah-pindah kursi karena pengan ganti suasana plus angkat-angkat menjadi olah raga pagi sebaganti fitness. Cukup berkeringat rupanya, kira-kira sudah membakar berapa kalori ya??? berharap bisa kurus tanpa obat-obatan dan tanpa diet nih…..he3. biasanya ritual bersih-bersih dan beberes menjadi koping stress. Dulu ritual ini di imbuhi dengan ngomel-ngomel karena sering pada meletak kan barang tidak pada tempatnya.

Pandangan ku tertuju pada tas berisi penuh kantong plastic. Biasanya aku lipat agar rapi dan hemat tempat. Kebiasaan menyimpan plastic-plastik bekas terkadang menjadi mubadhir karena ketika belanja tetap mendapat kantong plastic terkadang double malah. Aku mulai melipat dan merapikanya satu per satu tapi jelas tanpa ngomel, karena ketidak rapian plastic karena ulah ku sendiri. Kebiasaan ini juga kadang diketawain dengan beberap teman-temanku karena dipikirnya aku kampungan atau menyimpan barang antic.

Jadi teringat beberapa hari yang lalu ketika aku kepasar sambil jalan-jalan pagi. Aku sudah berusaha pake tas untuk menghindari kantong plastic tapi tetap aza para penjual dengan baik hatinya memberikan kantong plastic di tiap belanjaanku. Meski aku sudah menolak berkali-kali ,tetapi mereka tetap memberikan dengan penuh senyum manis ala penjual yang baik. Apa kantong plastic harganya murah baget ya?? Kalo seandainy sehari dia melayani 25 pembeli berarti dia menghabiskan 25 lembar kantong plastic, seandainya dia tidak memberikan kantong plastic kepada konsumen yang tidak mebutuhkan kantong plastic mungkin biaya bisa ditekan dan laba penjualan semakin tinggi.Hedewwww…..

Tetapi teman-temanku pada heboh karena wacana carefour untuk tidak memberikan kantong plastic kepada konsumen nya, sebagai gantinya mereka harus mau memakai kardus atau membeli tas go green atau mebeli plastic sendiri. System seperti itu sudah berlaku di pusat grosir lotte mart dan konsumen nya pun masih banyak yang mengeluh dengan kebijakan ini. Rasanya plastic menjadi barang yang teramat murah dan mudah untuk dibuang tanpa memikirkan dampak selanjutnya. Plastic akan menjadi sampah yang tidak mudah terurai dan mencemari tanah dan air,maka aku bilang plastik iyu murah tetapi tak ramah. Meski kelabihan dari kantong plastic selain ringan dan mudah dibawa, kantong plastic relative lebih kuat dibanding kantong kertas. Tetapi kantong belanjaan itu bisa diganti dengan tas belanjaan dari kain yang relative ringan dan bisa dipakai berkali-kali.

Dulu aku juga orang yang sangat rewel ketika belanja bulanan dengan ibu di supermarket. Aku selalu minta plastic double dengan alasan agat tidak robek karena aku pake sepeda motor. Aku selalu minta dipisah kan dengan plastic tersendiri mana belanja makanan dan mana belanja sabun. Masih juga harus dipisah jika ada pemutih pakaian dan barang-barang yang berbau menyengat.

Sebanarnya meniadakan kantong plastic di supermarket ada baik nya dan aku sangat mendukung, tetapi sebelumnya kebijakan ini diberitahukan dulu pada konsumen  melalui iklan media masa, agar jangan ketika sehabis belanja dengan barang bawaan yang banyak baru diberi tahu dan konsumen bingung mau bawa barang belanjaanya pakai apa. Lalu management supermarket hendaknya menyiapkan kantong kertas kalau memang niatnya go green bukan sekedar penghematan ( serasa belanja di luar negeri jika memakai kantong kertas). Managemen juga bisa menyiapkan kantong belanjaan dari kain dengan minimal belanjaan dengan jumlah tertentu karena kantong plastic meiliki harga yang lebih mahal dari kantong plastic. Tetapi kebiasaan di supermarket memakai kantong kertas atau membawa tas kain sendiri masih belum umun sehingga menjadi sangat aneh jika aku melakukanya sekarang.

Dengan bekal Rasa miris dan eman-eman melihat setumpuk kantong plastic sebagai barang mubadzir dan takut mencemari bumi, sedikit demi sedikit aku mulai mengurai kebiasaan pemborosan kantong plastic dengan belanja kepasar dengan tas kain atau dibawa dengan tangan jika masih bisa kepegang. Dan memanfaatkan kantong plastic bekas untuk belanja ulang dipasar. Membawa baju-baju setelah disetrika (laundry rumahan) dengan kantong plastic dari bekas belanja disupermarket dan memakainya berulang-ulang hingga rusak.

Bumi ini bukan warisan dari nenek moyang kita,
Namun pinjaman dari mereka untuk diwariskan kepada anak cucu kita.


Tlatah mboyolali,


pertengahan desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar