Nasehat mbah
slamet : "azab yang ditunda"
Berhati-hatilah
bila kebaikan alloh selalu kaudapatkan bersamaan dengan maksiat yg terus kaulakukan.
Berhati-hatilah...
Bisa jadi
itu adalah awal kehancuranmu yg berangsur-angsur .
Alloh swt
berfirman, “kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah
kebinasaan) dengan cara yg tidak mereka ketahui,” (QS.Al-A’rof [7]:182).
Kita sering
melihat banyak manusia yg tidak bersyukur atas nikmat alloh, namun nikmat itu
tidak hilang darinya. Bisa jadi hal itu merupakan proses penarikan nikmat yg
dilakukan secara berangsur-angsur oleh alloh. Karena prosesnya yg
berangsur-angsur itu, mereka pun tidak menyadarinya. Namun berikutnya alloh
akan merampas seluruh nikmat itu dari mereka secara tiba-tiba.
.....................
Mungkin kita
pernah bertemu dengan seseorang yg diberi nikmat berupa kekayaan harta yg
sangat banyak, bahkan kadang dia memperoleh harta itu dengan cara yg tidak
baik, mungkin dari korupsi, menyuap, memeras orang, menindas orang, berbuat
dholim, menipu dan sejenisnya......
Awalnya sebenarnya
rejekinya itu berasal dari rejeki yg halal, dan dia pun suka bersyukur, namun
karena satu dan lain hal maka dia pun mulai tergoda dengan menyentuh rejeki yg
daerah samar-samar, kemudian dia mulai ragu, karena dia tahu barangsiapa
bersyukur maka akan ditambah nikmatnya sedangkan barangsiapa kufur nikmat maka
dia akan diazab atau dihukum dengan azab atau hukuman yg sangat pedih.....
Saat dia
menyentuh atau mulai memasuki daerah rejeki yg samar-samar atau daerah abu-abu,
dia masih merasa sedikit takut, dia pun masih menunggu sambil bertanya tanya,
benar ndak ini ayat al-qur’an ???? eee ternyata azab dari alloh itu belum
datang juga (padahal ini ditunda supaya memberi kesempatan padanya untuk
bertobat dan segera berhenti melakukan hal yg tidak baik itu)...... eee
ternyata dia malah besar kepala, dan mengira bahwa dia tidak salah, buktinya
azab alloh tidak segera muncul....lihat tuh keluargaku baik-baik saja,
anak-anakku juga sehat sehat saja, kami tidak pernah mengalami musibah apa-apa,
tidak ada azab nih jadi dia mulai semakin berani aja, dari yg semula cuman
bermain mencari rejeki di daerah samar-samar, maka dia mulai berani mencari
rejeki di daerah yg jelas-jelas haram dan bahkan terang-terangan.....
Nah supaya
dia tetap terhormat dimata masyarakat, karena dia juga punya sedikit
pengetahuan agama, maka dia berpura-pura menjadi orang soleh, dia mengubah
penampilannya untuk mengelabui masyarakat atau dengan maksud menakut-nakuti
masyarakat atau orang yg akan menegurnya untuk mengingatkan bahwa dia salah....
biasanya sih dia bilang begini, “aku ini seorang haji, udah biasa itu
mondar-mandir ke mekah ..... jadi kamu tidak usah ngajarin soal halal haram
lagi, aku lebih tahu dari kamu...”, atau ada juga yg ngomongnya begini, “
sebelum kamu lahir, atau sebelum kamu belajar agama, aku ini sudah lebih dulu
belajar agama daripada kamu, kitab yg kamu baca sekarang ini... itu sudah
makananku sejak kecil.... jadi tidak usah deh kamu ngajarin agama ke aku...
ilmumu itu masih seujung jariku ini... dan lihat buktinya, nyatanya alloh tidak
mengazab diriku, itu artinya alloh merestui apa yg aku lakukan, karena aku ini
orang yg disayangi oleh alloh, jadi meskipun aku salah maka alloh tetap
memaafkan aku dan menyayangi aku”.
Dan kejadiannya
ternyata bisnisnya malah semakin tambah sukses, kekayaannya semakin tambah
banyak sehingga dia semakin lupa diri.
Maka saat
episode penghancuran datang, dia tidak menyadarinya.... bisa jadi dia
mendapatkan seorang menantu yg kelihatannya baik, tapi ternyata seorang penipu,
dikemudian hari baru diketahui bahwa ternyata seluruh harta yg dikumpulkannya
bertahun tahun itu sudah berpindah nama kepada menantunya itu tanpa dia sadari,
kemudian dia akhirnya diusir pergi oleh menantunya itu....
Atau bisa
jadi anak-anaknya berebut warisan.... ini gila bapak ibunya masih hidup tapi
anak-anak sudah menagih minta supaya warisan segera dibagi, ada yg sampai
serakah ingin menguasai semua warisan itu dengan cara membunuh saudaranya yg
lain lewat pihak ketiga, kemudian juga membunuh orang tuanya sendiri......
Bisa jadi
penghancuran itu datang secara tiba-tiba, dia terkena penyakit yg tidak sembuh
sembuh, sehingga seluruh hartanya itu habis buat berobat...... sehingga dia
jadi miskin lagi....
Bisa jadi
kerampokan atau ditipu orang, atau masih banyak lagi cara lainnya untuk harta
itu pergi darinya......
Yang jadi
masalah bukanlah soal miskinya, kaya dan miskin itu ujian bagi orang beriman,
saat diberi kekayaan bersyukurlah, saat diberi kemiskinan bersabarlah, karena
semua pemberian dari alloh itu adalah yg terbaik buat kamu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar