mengenal
thoriqoh :
seorang guru
mursyid (tentu saja juga seorang ulama), setelah dia mempelajari agama islam
berdasarkan al qur'an dan hadis, dengan meneliti dan mengamati cara ibadah
maupun akhlak rosululloh, bagaimana rosululloh membimbing para sahabatnya yang
berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, dengan berbagai metodologi
pengajaran yang diterapkan pun berbeda-beda disesuaikan dengan latar belakang
dan tingkat pemahaman dari muridnya (sahabatnya)........
dari hasil penelitian inilah akhirnya
disimpulkan (boleh dikatakan ditemukan, meskipun sebenarnya bukan penemuan
baru) tentang bagaimana cara atau metodologi yang bisa dilakukan dengan mudah
untuk supaya kita (murid) itu bisa selalu ingat kepada alloh (dzikrulloh)......
ingat (dzikir) dalam keadaan apa pun, dalam
keadaan berdiri, duduk, berjalan, sampai bernapas pun selalu ingat (dzikir)
kepada alloh bahkan setiap detak jantung pun selalu ingat alloh...
hal itulah yang kemudian oleh orang- orang
menyebutnya sebagai thoriqoh (jalan/metode/metodologi).
karena metode
(thoriqoh) ini disimpulkan oleh seorang ulama dan ada ulama lain juga yg
ternyata juga menyimpulkan metode yg hampir hampir sama (cuman sedikit sekali
perbedaannya).....
maka supaya
memudahkan untuk membedakan ini memakai metode dari ulama siapa, maka
disebutlah thoriqoh itu dengan membawa nama ulama yg menyimpulkan metode
(thoriqoh) itu,
misalnya
thoriqoh qodiriyah adalah metode mengingat alloh yg disimpulkan oleh syekh
abdul qodir al jilani,
thoriqoh naqsyabandyah adalah metode mengingat
alloh yg disimpulkan oleh syekh baha'udin naqsyabandy,
thoriqoh
sadzyiliah adalah metode mengingat alloh yg disimpulkan oleh syekh abu hasan
asy sadzilyi........
dan masih
banyak lagi nama thoriqoh itu disebutkan biasanya dengan nama ulama yg
menyimpulkan metode mengingat alloh itu........
sebenarnya
metodenya sendiri semua hampir sama bahkan ada yg mengatakannya sama, ada pun
perbedaanya hanya masalah urutan dalam tahapan tahapan pelatihannya, misalnya
zikir laa ilaaha illa alloh... pada thoriqoh tertentu menjadi zikir awal atau
zikir dasar atau zikir pertama baru kemudian naik ke zikir alloh alloh,
sedangkan pada thoriqoh lain urutannya adalah zikir alloh alloh lebih dulu baru
kemudian naik ke zikir laa ilaaha illa alloh.
Tentu saja
masing masing ada alasannya sendiri- sendiri, mungkin disesuaikan dengan latar
belakang (biasanya berhubungan dengan watak umum suatu daerah, misalnya orang
derah pantai yg cenderung berkepribadian/watak keras, lebih cocok dimulai
dengan zikir laa ilaaha illa alloh dengan suara keras, sedangkan untuk orang
daerah pegunungan yg wataknya cenderung kalem maka lebih cocok diajarkan zikir
alloh-alloh lebih dulu dengan suara yg pelan) dan tingkat pemahaman dari murid,
supaya lebih mudah dalam pengajarannya.
Sekali lagi
yang perlu diingat adalah bahwa thoriqoh itu bukanlah barang baru atau penemuan
baru, tetapi adalah kesimpulan dari ulama dalam mempelajari metode rosululloh
dalam mengajarkan para sahabat bagaimana cara mengingat alloh (zikrulloh).
Terlebih lagi
di jaman sekarang ini, dimana ujian atau cobaan lebih berat dan beragam,
terutama semakin maraknya gaya hidup hedonisme (mencintai dunia secara
berlebihan) sehingga kita menjadi lebih cinta dunia dan takut mati serta lebih
sering lupa kepada alloh, maka keberadaan thoriqoh / metode mengingat alloh itu
menjadi semakin diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar