Senin, 04 Februari 2013

ekstase


tidak semua hal itu bisa dijelaskan dengan kata-kata karena bahasa memiliki keterbatasan dalam menggambarkan suatu hal dengan kata kata...

seperti misalnya nikmatnya orang berzikir yg mencapai kondisi 'ekstase', atau jadzab atau puncak kenikmatan......

sangat sulit sekali menggambarkannya dengan kata-kata, sebab tidak ada kata yg tepat untuk menggambarkannya, bahkan kata 'ekstase' pun bukanlah kata yg tepat karena ada banyak kondisi ekstase, bisa ekstase karena obat, bisa ekstase karena merasakan kenikmatan saat bekerja, bisa ekstase karena mengalami orgasme saat berhubungan seks, tapi kondisi ekstase tersebut sangat berbeda dengan kondisi ekstase saat kita mencapai kemikmatan dalam berzikir...... ya meskipun semuanya sama sama nikmat, tapi beda rasanya...... sampai sekarang belum ditemukan kata yang tepat untuk ekstase zikir itu...... untuk mengetahui hal ini hanya bisa didapatkan melalui pengalaman langsung........

yang jadi masalah adalah ada orang yg menanyakan bagaimana rasanya ekstase zikir itu ???? lha ini kan repot menjawabnya, pakai kata-kata juga belum ketemu kata yg tepat, tapi harus tetap menjawabnya....... karena itulah didalam buku suluk maupun ajaran maupun tembang macapat jawa seringkali kondisi ekstase ini digambarkan sebagai kondisi mirip seperti saat bertemunya suami istri saat orgasme seksual..... padahal maksudnya bukan itu, itu cuman sedikit kemiripan saja, karena orgasme seksual sendiripun sampai sekarang masih belum bisa digambarkan dengan kata-kata, 'hanya mereka yang sudah merasakannya saja yg mengetahuinya', intinya hanya diketahui oleh mereka yg sudah mempraktekkan dan merasakannya..... karena begitu sulitnya menggambarkan kondisi yg sebenarnya......

lha kemudian ada orang yg belum mengerti dan memahami kondisi ini, kemudian menuduh ekstase saat zikir itu sesat atau mengada ada, cuman berdasarkan referensi dari serat suluk atau tembang macapat jawa itu tanpa memahami maksud yg sebenarnya.......

ha ha ha, ada yg lebih gemblung lagi karena mengira kondisi ekstase zikir itu seperti ekstase orgasme seksual , maka dia ambil kesimpulan untuk mencapai kondisi zikir yg sempurna dan mencapai puncak kenikmatan zikir itu ya sebaiknya melakukan hubungan seksual dulu ...... ha ha ha ini sih namnya ngawur bin goblok......

sekali lagi kita harus menyadari bahwa memang ada satu kondisi yg tidak bisa digambarkan dengan kata kata, karena itu tidak bijak rasanya jika kita kemudian mengadilinya dengan kata-kata yg punya keterbatasan makna ini....

contoh keterbatasan kata, ada kata sayap, nyamuk punya sayap, ayam punya sayap, burung punya sayap, kelelawar punya sayap, pesawat terbang punya sayap, malaikat punya sayap.......

tentu saja sayap nyamuk tidak sama dengan sayap burung,
sayap burung tidak sama dengan sayap pesawat terbang,
demikian juga dengan sayap malaikat.....

sama sama kata sayap, tapi berbeda bentuk maupun fungsinya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar