Selasa, 30 April 2013

rahasia berzikir


......... rahasia berzikir kepada alloh swt........

pada suatu hari aku mengunjungi seorang "guru", dan kebetulan disana aku menyaksikan seorang murid yg sedang protes kepada gurunya,
si murid merasa diperlakukan tidak adil, dia pun protes, "wahai guru, engkau sungguh tidak adil, kau memberi pelajaran rahasia kepada si fulan sedangkan aku tidak akau ajari?, kau menyuruh aku berzikir ribuan kali tapi aku tidak mendapatkan hasil apa-apa, sedangkan si fulan itu dia punya kemampuan lebih dibandingkan aku, dia bisa melihat apa yg tidak bisa aku lihat".

sang guru pun berkata, "cobalah kau tanya kepada si fulan apakah benar tuduhanmu itu?"

kemudian si fulan yg kebetulan ada disitu pun mulai bicara, "maaf sobat, guru tidak pilih kasih, engkau juga mengamalkan apa yg aku amalkan, kau juga berzikir dengan zikir yg sama yg aku lakukan, aku sendiri tidak tahu kenapa hasilnya bisa berbeda, cobalah minta nasihat dari guru".

akhirnya sang guru pun mulai menjelaskan, "kemampuan lebih yg didapatkan temanmu itu hanyalah bonus saja, hanya sebagian dari buah dari zikirnya,
buah itu tergantung dari pohonnya, kalau pohonnya bagus dan kokoh maka biasanya dia juga berbuah bagus, tetapi kalau pohonnya rapuh dan lemah maka biasanya dia tidak berbuah,
ingatlah bahwa buah itu sendiri bukanlah tujuan, karena kalau pohonnya dirawat dengan bagus maka itu sudah luar biasa, mau dia berbuah atau tidak itu bukan masalah, karena pohon itu sendiri sudah bagus dan sudah berguna, cuman biasanya kalau pohonnya bagus dan kokoh maka dia biasanya berbuah yg bagus dan indah juga.

lah kamu sendiri apa sudah mengurusi pohon kamu, apa kamu benar benar sudah menanam bibitnya ?,
kok yg aku lihat kamu malah belum menanam bibitnya apalagi memelihara pohonnya supaya kokoh dan berbuah ?"

"memang benar kamu telah berzikir, tetapi sebenarnya kamu baru sampai kepada membaca zikir, kamu belum melakukan zikir itu sendiri".

zikir kepada alloh itu bukan sekedar ungkapan sastra/puisi, nyayian, atau pun hitungan-hitungan lafadz, melainkan suatu hakikat yang diyakini di dalam jiwa dan merasakan kehadiran alloh di segenap keadaan, serta berpegang teguh dan menyandarkan hidup dan matinya hanya untuk alloh semata".

"adapun hitungan-hitungan lafal zikir dengan jumlah tertentu itu hanya merupakan bagian dari sarana zikrulloh, bukan zikir itu sendiri, yaitu dalam rangka menuju penyerahan diri (lahir dan batin) kepada alloh.
tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi daripada zikir dan tidak ada nilai yang lebih berharga dari usaha menghadirkan alloh dalam hati, bersujud karena keagungannya, dan tunduk kepada semua perintahnya serta menerima setiap keputusannya yang maha bijaksana".

"zikir kepada alloh bukan hanya sekedar menyebut nama alloh di dalam lisan atau di dalam pikiran dan hati. akan tetapi zikir kepada alloh ialah ingat kepada asma, sifat dan af'alnya. kemudian memasrahkan kepadanya hidup dan mati kita, sehingga tidak akan ada lagi rasa khawatir dan takut maupun gentar dalam menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan."

"lah bagaimana dengan zikirmu yg kamu lakukan sambil nonton tv itu?,

karena prihatin dengan keadaanmu itu maka aku pun menambahi jumlah hitungan yg harus kamu lakukan sampai 700ribu kali dengan maksud supaya kamu lebih serius melakukan zikir, dengan jumlah hitungan sebanyak itu maka kamu tidak akan bisa melakukan zikir sambil nonton tv lagi, akhirnya kamu mau tidak mau harus berzikir secara serius,
tetapi itu pun belum masuk zikir yg sebenarnya karena kamu hanya berfokus untuk secepatnya menyelesaikan jumlah kewajiban hitungan itu,
kamu melupakan hal yg paling penting, yaitu saat kamu sedang berzikir, maka sebenarnya kamu sedang berhadapan dengan gusti alloh,
karena kamu melupakan itu maka kamu berzikir dengan lalai, dengan seenaknya sendiri, tidak sopan santun kepada gusti alloh,
ini berbeda dengan temanmu itu, saat ia mulai berzikir maka dia melakukan dengan kesadaran bahwa dia sedang menghadap sang maha diraja raja seluruh alam semesta, karena itu dia berzikir dengan santun, dengan hati-hati dan tidak berani memikirkan hal lain, karena dia sedang berada di hadapan gusti alloh yang maha mengetahui segalanya.

apakah kamu sudah paham dimana letak kekuranganmu ?"

sang murid pun dengan merasa malu, akhirnya minta maaf kepada gurunya dan mulai lagi pelajaran dari dasar dasar itu.

aku pun jadi malu karena selama ini sering berzikir dengan lalai dan tidak sopan, inilah manfaatnya sering mengunjungi orang alim, jadi bertambah pengetahuan, mungkin kita pun dulu sudah pernah mendapat pengetahuan ini, namun menjadi berbeda rasanya saat kita berjumpa dengan orang yg benar benar memahaminya, rasanya pengetahuan itu disegarkan kembali dan lebih mudah dimengerti.
karena itu sobat, sering seringlah mengunjungi seorang guru atau kyai atau orang alim, he he he siapa tahu kita mendapat tambahan penegetahuan baru atau menjadi lebih paham dengan penegtahuan yg sudah kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar