Sabtu, 13 November 2010

manajemen keuangan

MANAJEMEN KEUANGAN BISNIS
By.GIEX/sugiyarto
1.      Satu elemen kunci dalam membuat sebuah keputusan manajemen yang kuat adalah memahami bagaimana keputusan tersebut akan memengaruhi hasil keuangan.
2.      Ada dua syarat yang harus dipenuhi sebelumnya untuk dapat bertahan : manajemen bisnis yang kuat dan manajemen keuangan yang kuat. Jika salah satunya lemah, bisnis tidak akan berumur panjang.
3.      Menghasilkan keuntungan adalah sasaran keuangan yang paling dasar dari hampir semua bisnis.
4.      Sasaran dari manajemen keuangan dalam mayoritas bisnis  adalah mengambil ide ide bisnis dan mengubahnya menjadi keuntungan.
5.      Arus kas satu periode = jumlah penerimaan kas dalam satu periode dikurangi pengeluaran kas dalam satu periode.
6.      Keuntungan dalam satu periode = penjualan dalam satu periode dikurangi pengeluaran yang diadakan menghasilkan penjualan dalam periode tersebut.
7.      Ada dua kriteria inti agar bisnis perdagangan regular dapat bertahan : bisnis itu harus menciptakan keuntungan dan bisnis itu harus menghasilkan arus kas.
8.      Keuntungan dihitung dengan mengidentifikasi penjualan dalam satu periode dan dikurangi biaya yang dikeluarkan penjualan pada periode tersebut.
9.      Arus kas dihitung dengan  mengidentifikasi kas yang diterima dalam satu periode dan dikurangi kas yang dibayarkan dalam periode yang sama.
10.  Dengan meminjam uang, perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan rate of return yang diberikan untuk modal para pemilik saham.
11.  Menambah umlah pinjaman dalam sebuah perusahaan mempunyai dua resiko potensial : pengeluaran untuk pinjaman akan meningkat dan bisnis rentan dengan kecenderungan menurunya penjualan.
12.  Para pemilik saham mendanai pengadaan asset dengan harapan mendapatkan sebuah laba saham dari investasi yang mereka lakukan. Bagaimana perusahaan mencapainya dapat dilihat dalam tiga tahapan proses : tahap 1 mengumpulkan dana untuk pembiayaan asset, tahap 2 mengubah asset menjadi penjualan, tahap 3 mengubah penjualan menjadi keuntungan.
13.  Dana dapat dikumpulkan dari pemilik saham atau dengan meminjam. Sebuah keuntungan dari meminjam adalah dapat meningkatkan jumlah return of rate yang dapat  diberikan kepada para pemilik saham. Bagaimanapun , strategi ini memiliki dua risiko potensial yaitu : pengeluaran untuk pinjaman meningkat dan bisnis rentan terhadap menurunya penjualan.
14.  Pemilik saham mendapatkan dua keuntungan dengan menanamkan dana pada sebuah perusahaan :  menerima deviden dan nilai saham meningkat.
15.  Pemilik saham mengukur hasil keuntungan dalam terminology earning per share atau pendapatan per lembar saham. Pemilik saham tidak termotivasi dengan jumlah keuntungan yang absolute, mereka justru termotivasi dengan pendapatan per lembar saham.
16.  Return adalah kata lain untuk  keuntungan, sementara equity adalah istilah lain untuk uang para pemilik  yang diinvestasikan dalam bisnis.
17.  Manajer mengukur hasil keuntungan dari terminology return on equity (ROE)
18.  Operating profit adalah keuntungan yang  diperoleh oleh perusahaan setelah membayar  seluruh pengeluaran yang ada, namun sebelum membayar bunga atas pinjaman yang dilakukan dan sebelum mengumumkan jumlah keuntungan yang dapat diberikan kepada para pemilik saham.
19.  Profit after tax adalah keuntungan setelah pajak dimaksud adalah keuntungan yang diberikan khusus untuk para pemilik saham.
20.  Return on equity (ROE)= keuntungan dibagi dana investor dikalikan 100%.
21.  Return on capital employed (ROCE) memusatkan perhatianya pada keuntungan yang dihasilkan dari seluruh dana yang dikumpulkan, dengan mengabaikan apakah dana itu dikumpul dari pemilik saham ataupun pinjaman.
22.  Return on capital employed (ROCE) mengukur bagaimana manajer-manajer menggunakan dana dengan efektif untuk menghasilkan  keuntungan, dengan mengabaikan bagaimana dana ini dikumpulkan.
23.  Pemilik saham mendapatkan dua keuntungan dengan menanamkan dana pada sebuah perusahaan, yaitu menerima sejumlah dividend an harga saham mereka meningkat.
24.  Keuntungan-keuntungan yang dicapai bergantung pada kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan. Dua ukuran yang umum digunakan untuk mengetahui bagaimana efektifitas perusahaan dalam mencapai keuntungan adalah : pemilik saham mengukur hasil keuntungan dalam terminology pendapatan per lembar saham / earning per share (EPS), manajer saham mengukur hasil keuntungan dalam terminology imbal balik yang adil / return on equity (ROE).
25.  Kita mengenali dua criteria dasar supaya sebuah bisnis bisa sukaes secara komersial ; bisnis tersebut harus menciptakan keuntungan dan bisnis tersebut harus dapat menghasilkan arus kas.
26.  Ketika mencoba bisnis apapun, ini adalah angka kunci pertama yang harus dilihat. Apakah bisnis tersebut memberikan hasil yang memadai bagi pemilik saham?. Pertanyaan berikutnya adalah  bagaiman  cara untuk mencapainya?.
27.  Setelah memahami bahwa ada tiga tahapan dalam proses penciptaan keuntungan, mungkin anda tidak terkejut mendengar bahwa ada tiga ukuran yang terkait, masing-masing satu ukuran untuk setiap tahapan.
28.  Tahap pertama dari proses adalah mengumpulkan dana untuk membiayai asset. Ada dua cara yang ditempuh perusahaan untuk mengumpulkan dana : dari pemilik saham dan dalam bentuk pinjaman. Hubungan  antara kedua sumber dana  ini dikenal  sebagai ‘gearing’ (atau pengaruh). Hal ini menjelaskan kepada kita seperti apa proporsi dana yang dikumpulkan untuk mendanai  bisnis  dalam bentuk pinjaman. Cara untuk menghitung gearing adalah jumlah pinjaman jangka panjang dibagi jumlah akumulasi dana jangka pan jang, dikalikan 100%. Akumulasi dana  jangka panjang merujuk pada pinjaman jangka panjang ditambah dengan dana jangka pangjang yang dikumpul dari pemilik saham. Sebuah bisnis disebut sebagai ‘high geared’ jika memiliki gearing lebih dari 50% - dimana jumlah terbesar dari dana yang dikumpulkan berbentuk pinjaman/utang. Sebuah bisnis disebut ‘low geared’ jika gearing kurang dari 50% -  dimana jumlah terbesar dar dana yang dikumpulkan adalah dana pemilik saham. Jika gearing tepat sebesar 50% perusahaan dikategorikan sebagi ‘geared neutral’. Gearing mengukur proporsi dana jangka panjang yang berasal dari pnjaman dalam sebuah bisnis..
29.  Tahpan kedua dari proses penciptaan keuntungan meliputi mengubah asset menjadi penjualan. ‘asset turnover/perubahan aset’ mengungkapkan kemampuan dari sebuah bisnis untuk menciptakan perubahan (penjualan) dari dana yang dikumpulkan untuk membiayai asset-aset perusahaan: perubahan asset = penjualan dibagi akumulasi dana jangka panjang. Perubahan asset mengukur kemampuan bisnis untuk mengubah asset menjadi penjualan.
30.  Thapan ketiga dari proses menghasilkan keuntungan adalah mengubah penjualan menjadi keuntungan. ‘profit margin/margin keuntungan’ mengukur efektifitas bisnis dalam mencapai keuntungan. Margin keuntungan = keuntungan dibagi penjualan, dikalikan 100%.semakin tinggi persentase, semakin lancer bisnis tersebut.
31.  Apa yang telah kita pahami sekarang adalah bahwa ROE dalam semua bisnis adalah kombinasi dari gearing, perubahan asset, dan margin keuntungan. Return on equity menjelaskan kepada kita bagimana keseluruhan bisnis dijalankan, sememtara gearing, perubahan asset, dan margin keuntungan menjelaskan kepada kita bagaimana hasil ini diperoleh. Bagaimanapun, ukuran-ukuran  ini tidak hanya menjelaskan kepada kita bagaiman sebuah bisnis mengelola proses penghasilan keuntungan, tetapi juga menggambarkan bagaimana keuntungan dan arus kas dikelola. Return on equity mengukur seberapa efektif  kas yang dikumpul dari pemilik saham diubah menjadi sebuah keuntungan. Gearing mengukur efektifitas pengumpulan kas dikumpulkan untuk membiayai asset. Perubahan asset mengukur efektifitas penggunaan asset untuk menghasilkan kas dalam bentuk penjualan. Margin keuntungan mengukur efektifitas penjualan yang dikonversi menjadi keuntungan.
32.  Ada dua cara yang dapat meningkatkan perubahan asset : meningkatkan penjualan dengan asset yang ada, ini dpat dicapai dengan mengintensifkan penggunaan asset. Sebagi contoh, asset utama dalam sebuah bisnis department store adalah took itu sendiri. Salah satu cara meningkatkan perubahan asset secara potensial adalah dengan memperpanjang waktu penjualan, sehingga penjualan yang lebih besar akan diperoleh dari asset yang sama. Mengelola penjualan sekarang ini dengan asset yang lebih sedikit ini dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah asset. Sebagi contoh, sebuah asset penting bagi semua bisnis adalah account receivable / akun yang dapat diterima. Ini merujuk pada jumlah uang yang dipinjam oleh pelanggan; anda bisa mempunyai piutang. Jika sebuah perusahaan memberikan kepada pelanggan kredit 60 hari, maka jumlah nilai dari account receivable  berarti signifikan. Dengan mengumpulkan piutang lebih banyak dengan tepat waktu , nilai dari asset bisa berkurang. Ini bisa diperoleh tanpa kehilangan penjualan, perubahan asset/asset turnover akan meningkat.
33.  Ini adalh sebuah strategi untuk meningkatkan margin keuntungan : mengurangi persentase pengeluaran untuk penjualan anda tidak perlu memotong biaya pengeluaran untuk memperbaiki ratio ini. Jika penjualan meningkat, siapkan agar angka pengeluran tidak bertambah secepat angka penjualn, maka persentase pengeluaran terhadap penjualn akan berkurang. Sebagai contoh, andaikan jumlah gaji yang harus dikeluarkan 20% lebih tinggi disbanding tahun lalu. Jika jumlah penjualan meningkat sebesar 30%, ini berarti persentase gaji terhadap penjualan turun, dengan begitu margin keuntungan pun meningkat – kerja yang bagus ! faktanya, pemotongan pengeluaran dapat menjadi sesuatu yang buruk untuk dilakukan ebab, jika mengakibatkan angka penjualn turun, maka margin keuntungan pun turun. Cost cutting berarti mengurangi pengeluaran. Cost control berarti mengatur pengeluaran dalam persentasenya terhadap penjualan.
34.  Ada tiga strategi untuk meningkatkan return on equity : meningkatkan gearing sehingga proporsi terbesar dari dana adalh pinjaman (meskipun hal ini hanya akan berhasil jika jumlah penjualan yang memadai dapat  tercapai). Memperbaiki tingkat perubahan asset sehingga lebih banyak penjualn yang dihasilkan dari setiap Rp100 aset. Bisa dengan meningkatkan penjualan dengan asset yang sama atau mempertahankan penjualan yang sekarang dengan penggunaan asset yang lebih sedikit. Memperbaiki margin keuntungan sehingga biaya yang dikeluarkan lebih kecil untuk menghasilkan kelipatan penjualan sebesar Rp100. Dengan cara mengurangi persentase biaya terhadap penjualan.
35.  Adanya laporan keuangan membuat para investor dapat mengetahui efektifitas sebuah bisnis dalam memberikan hasil atas investasi mereka. Apa yang memotivasi para investor mengetahui laporan keuangan karena ingin tahu rate of return yang akan didapatkan.sederhananya, berbicara tentang berapa keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah bisnis dalam periode tertentu tidak terlalu banyak gunanya. Memutuskan apakah angka ini memuaskan atau tidak, para pemegang saham juga harus mengetahui berapa banyak dana yang diinvestasikan. Konsekuensinya, jika anda adalh seorang investor, ada dua pertanyaan mendasar yang anda inginkan untuk dijawab: berapa banyak dana yang diinvestasikan dalam bisnis tersebut ? anda ingin mengerti nilai investasi anda, berapa banyak keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut ? anda ingin tahu besar banyak keuntungan yang anda hasilkan. Bagaimanapun memperoleh keuntungan bukanlah jaminan bahwa bisnis tersebut akan dapat bertahan – bisnis itu juga membutuhkan cash-flow atau arus kas. Ini sesuai dengan adanya  tiga pertanyaan mendasar yang anda inginkan jawabanya : apa yang terjadi dengan kas ? anda ingin memastikan bahwa ada arus kas yang memmadai untuk membayar pengeluaran- pengeluaran yang timbul.
36.  Sebagai tambahan untuk para investor dan para manajer, ada pihak pihak lain yang juga ingin melihat laporan keuangan perusahaan dengan dasar alasan yang beragam. Contohnya, para pemasok ingin menyelidiki kemampuan perusahaan untuk membayar tagihan sebelum mereka setuju untuk menawarkan waktu pinjaman. Pelanggan juga ingin  melakukan konfirmasi atas financial standing bisnis sebelum mengisi kontrak jangka panjang. Pemerintah pun ingin mengetahui jumlah keuntungan yang dihasilkan perusahaan yang berdampak terhadap kewajiban membayar pajak. Ada tiga laporan keuangan dalam setiap bisnis : balance sheet atau neraca keuangan, income statement atau laporan laba rugi, cash flow statement atau laporan arus kas.
37.  Sebuah neraca keuangan adalah  ;aporan keuangan yang menggambarkan kekayaan dalam terminology apa yang dimiliki perusahaan dan utangnya. Sebuah neraca keuangan  perusahaan terdiri dari hanya empat bagian. Tiga bagian pertama sama persis dengan sebuah neraca keuangan. Mereka membahas : . apa yang dimiliki perusahaan (asetnya) . berapa utang perusahaan ( passive atau kewajibanya) . berapa nilai perusahaan (kekayaanya). Kita akan menjumlahkan semua yang kita miliki, mengurangkanya dengan utang kita, secara berkala, kita akan menentukan jumlah kekayaan kita. Bagaimanapun sebuah neraca perusahaan memberikan informasi : .nilai investasi pemilik saham.
38.  Seperti yang anda lakukan saat anda menghitung kekayaan pribadi anda. Hal pertama yang dilakukan oleh perusahaan adalah menambahkan nilai dari semua yang dimiliki perusahaan.pencatatan kekayaan yang umum dilakukan dikebanyakan bisnis membaginya menjadi atas dua jenis : .fixed asset dan current asset.. Fixed asset atau asset tetap adalah asset-aset yang diperoleh dengan tujuan menjaga asset tersebut dalam bentuknya saat ini lebih dari satu tahun. Jika sebuah perusahaan membeli beberapa computer untuk digunakan di kantor, computer tersebut adalah fixed asset- karena computer tersebut diperoleh dengan tujuan menjaga asset tersebut dalam bentuknya yang sekarang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Sebaliknya, sebuah perusahaan computer tidak akan memperlakukan computer-komputer yang mereka rakit sebagai fixed ast, karena bermaksud mengkonversi computer tersebut menjadi uang (melalui penjualan) pada tahun-tahun mendatang. Konsekuensinya, apa yang menjadi fixed asset pada sebuah bisnis belum tentu menjadi fixed asset bagi pelaku bisnis lainya. Contohnya barang yang dianggap oleh kebanyakan pelaku bisnis sebagai fixed asset meliputi (menyediakan apa yang mereka miliki dan bukan apa yang mereka) bangunan gedung, peralatan, dan kendaraan.
39.  Current asset adalah segala sesuatu  yang dimiliki sebuah perusahaan dengan tujuan menjaga asset tersebut dalm bentuknya sekarang dalm kurun waktu kurang dari satu tahun. Tigas tipe current asset yang paling umum ditemukan dalam praktiknya adalah sebagai berikut : .inventaris, bisnis menyediakan stok bahan baku dan menyelesaikan produksi barang-barang dengan tujuan untuk mengkonversinya kembali menjadi uang/kas melalui penjualan yang dilakukan. .account receivable/akun yang akan diterima, catatan atas pembayaran yang belum dilunasi oleh pelanggan dikenal secara umum sebagai account receivable, sementara orang yang meminjam uang disebut dengan istilah’peminjam’. Akun dimana perusahaan akan menerima uang pda waktu yang akan dating. Tujuanya adalah mengubah akun-akun ini menjadi kas/uang dengan mengumpulkan tagihan yang telah jatuh tempo..kas, pelaku bisnis tidak memperoleh kas untuk memuja-mujanya, tetapi mereka memperoleh kas untuk mereka gunakan. Dengan kata lain, tujuanya adalah untuk mengkonversi uang/kas menjadi barang maupun jasa. Dengan menjumlahkan seluruh fixed asset dan current asset, sebuah bisnis dapat mengidentifikasi semua yang mereka miliki.
40.  Sebagaimana asset, kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan juga umum dibagi atas dua tipe ; current liabilities/kewajiban saat ini dan long-term liabilities/kewajiban jangka panjang.  Current liabilities adalah jumlah utang yang akan jatuh tempo waktu pembayaranya dalam kurun 12 bulan dari tanggal neraca keuangan. Contohnya pinjaman kepada pemasok (account payable/akun yang harus dibayarkan), pinjaman jangka pendek dari bank dan pajak-pajak yang harus dibayar. Long-term liabilities adalh jumlah pinjaman dengan jangka waktu pembayaran lebih dari 12 bulan dari tanggal neraca keuangan.
41.  Net asset (modal sendiri) adalah istilah lain untuk kekayaan dan perbedaan antara yang dimiliki dan yang dipinjam. Bagian akhir dari neraca keuangan membahas nilai perusahaan dari perspektif pemilik saham. Anda akan mencatat bahwa nilai dana pemilik dana sama dengan nilai net asset (modal sendiri). Jika sebuah perusahaan ditutup besok, semua asset dijual, dan semua kewajiban perusahaan dibayarkan, net asset akan menunjukan berapa uang yang tersisa. Uang itu adalh uang pemilik saham.
42.  Hanya ada dua cara para pemilik saham untuk membiayai sebuah bisnis : mereka menanamkan uang dalm perdagangan saham atau menginvestasikan ulang keuntungan yang diperoleh. Hasilnya, neraca keuangan membagi dna milik para pemilik saham kedalm dua elemen : capital dan dana cadangan.  
43.  Kapiotal mewakili jumlah uang yang diinvestasikan dalm sebuah perusahaan melalui perdagangan saham. Fakta bahwa sebuah perusahaan dapat terus menerbitkan saham selama beberapa tahun kedepan, capital mewakili total dana yang didapat oleh semua penjualn saham sejak awal diterbitkan sampai dengan mulai diperdagangkan.
44.  Dana cadangan mewakili keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan tersebut. Angka ini adalah selisih antara capital dan net asset. atau bunga (hasil) yang diinvestasikan kembali (hanya jumlah bunganya saja).
45.  Dana pemilik saham mewakili kombinasi jumlah dana  dan dana cadangan. Istilah alternative yang sering ditemukan untuk menyebutkanya adalah ‘stookholders equity’.
46.  Alasan mengapa disebut neraca keuangn/balance sheet sebab menyediakan sebuah daftar dari balance/saldo (yaitu jumlah/nilai). Pertanyanya: berapa saldo dalam fixed asset kita?, berapa saldo dari current asset kita?, dan sebagainya.
47.  Untuk menentukan apakah ada keuntungan atau tidak  yang dihasilkan, kita perlu melihat laporan pendapatan (atau laporan laba rugi). Laporan ini akan menjelaskan kepada pemilik saham apakah kekayaan mereka seperti yang dilaporkan dalam neraca keuangan, bertambah atau berkurang.
48.  Penjualan dalam sebuah laporan laba rugi terdiri dari seluruh penjualan yang timbul dalam periode tersebut, tanpa menghiraukan apakah uang pembayaranya telah diterima atau tidak.
49.  Bagian berikutnya dari laporan rugi adalah mengurangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan selama periode tersebut. Biaya-biaya menjalankan bisnis umumnya dibagi atas dua kategori : biaya penjualan dan biaya operasional. Sebagai tambahan , diantara kedua kategori ini, sebuah definisi keuntungan diperkenalkan: gross profit atau keuntungan kotor.
50.  Biaya penjualan dijadikan sebagai biaya untuk menyediakan barang dan jasa yang terjual dalam satu periode. Ini tidak merujuk pada biaya pembelian barang dan jasa. Ini karena perhitungan keuntungan menuntut kita agar kita hanya memasukkan biaya yang muncul untuk menghasilkan penjualan dalam periode penjualn saat ini. Jika sebuah toko   pakaian membeli 500 potong pakaian dan menjual 200 potong pakaian, biaya penjualan yang dituliskan adalah biaya untuk menjual 200 potong pakaian (bukan biaya pembelian 500 potong pakaian). Bila sebuah bisnis menjual jasa, yang dimaksud dengan biaya penjualan adalah biaya langsung yang dikeluarkan untuk menyediakan jasa tersebut. Sebagai contoh, dalam sebuah salon perawatan rambut biaya penjualan terdiri dari gaji para karyawan dan bahan-bahan konsumsi seperti sampo dan conditioner.
51.  Keuntungan kotor.adalah keuntungan yang dihasilkan oleh aktivitas perdagangan yang mendasar yaitu pembelian dan penjualan barang dan jasa. Pada sector keuangan kata ‘kotor’ berarti sebelumpengurangan, dimana ‘bersih’ berarti setelah pengurangan. Keuntungaqn kotor diarahkan ke keuntungan yang dihasilkan sebelum mengurangkanya dengan biaya operasional sehari-hari.
52.  Biaya operasional. Adalah biaya untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Biaya operasional ini termasuk pengeluaran-pengeluaran untuk pemasaran, administrasi, teknologi informasi, keuangan, sumber daya manusia, dan biaya property.
53.  Ada empat tipe perhitungan utama yang digunakan untuk memindahkan biaya operasional dari periode dimana mereka timbul ke periode dimana yang berhubungan: uang muka atau panjar, accrual atau tunggakan atau estimasi biaya pengeluaran yang tagihanya belum diterima, depreciaton atau penurunan nilai atau penyusutan, provision for the bad debts atau ketentuan/perbekalan untuk utang yang buruk atau gagal bayar.
54.  Perhitungan uang muka dan depreciation, keduanaya mencakup biaya-biaya yang telah dikeluarkan pada periode tertentu, perhitungan accrual dan provision of the bad debts melakukan dengan tepat dana cadangan : biaya-biaya itu mencakup onkgoas pada periode sekarang namun akan muncul pada waktu mendatang.
55.  Laba operasional adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan keuntungan yang diperoleh setelah membayar semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.
56.  Interest payable yakni bunga yang harus dibayarkan, adalah bunga yang muncul karena dana yang dipinjam. Bunga ini harus dibayar tanpa memedulikan apakah ada keuntungan yang dihasilkan. Catatlah bahwa namanya adalah ‘bunga yang harus dibayarkan’ bukan ‘bunga yang telah dibayar’. Dengan demikian kita bisa memastikan secara konsisten perhitungan keuntungan, yang membutuhkan jumlah yang dapat ditagihkan pada sebuah periode, sebagai bunga yang berhubungan dalam menghasilkan periode penjualan tersebut.
57.  Profit before tax yakni laba sebelum pajak, adalah laba yang dihasilkan setelah membayar imbal balik kepada para pnyedia dana pinjaman, akan tetapi sebelum imbal balik kepada pemilik saham.
58.  Tax yakni pajak, yang jika disebutkan dalm laporan laba rugi, biasanya merujuk pada sebuah pajak yang spesifik: yang harus dibayarkan dari keuntungan. Jangan bingung karena bentuk pemotongan pajak  yang lain, seperti pajak pertambahan nilai atau pajak penjualan.
59.  Profit after tax yakni laba setelah pajak, adalah angka yang kritis dari sudut pandang seorang pemilik saham, sebagai suatu keuntungan yang secara eksklusif memjadi milik mereka. Kadang kala ini dirujuk sebagai ‘net profit atau laba bersih’ atau ‘ net income/ atau pendapatan bersih’. Perusahaan telah membayar seluruh biaya, bunga pinjaman, dan menyetorkan pajak kepada pemerintah. Dari sudut pandang pemilik saham, laba setelah dipotong pajak adalah angka yang paling penting untuk dilaporkan dalam laporan laba rugi, sebagai angka yang mewakili keuntungan total yang dihasilkan bisnis bagi para pemilik saham. 
60.  Dividen adalah pembayaran keuntungan kepada para pemilik saham. Tidak ada aturan yang mengatakan seberapa bayak keuntungan yang haus dibayarkan dan seberapa banyak yang seharusnya diinvestasikan kembali. Membayar dividen yang rendah saat bisnis meningkat, sehingga keuntungan dapat diinvestsikan kembali untuk mendapatkan keuntungan dari peluang bertambahnya keuntungan dengan cepat pada waktu mendatang. Membayar dividen yang nilai tinggi saat perdagangan sedikit (jika ada) maka peluangnya  adalah dengan kembali menginvestasikan dana secara lebih efektif.
61.  Retained profit atau laba ditahan adalah dana yang masih tersisa setelah dividen dibayarkan. Keuntungan ini diinvestasikan kembali dalam bisnis, diharapkan akan menghasilkan, keuntungan yang meningkat pada waktu mendatang.
62.  Jika sebuah bisnis ingin bertahan, menghasilkan keuntungan dari apa yng dimilikinya tidaklah cukup-bisnis juga memerlukan arus kas.
63.  Sebuah laporan arus kas menjelaskan mengapa saldo kas berubah, dengan memeriksa penerimaan kas dan pengeluaran kas selama satu periode.
64.  Penerimaan kas adalah total nilai kas yang dimasukan ke dalam bisnis selama periode. Sumber penerimaan termasuk pembayaran yang diteriam dari pelanggan, pinjaman yang diperoleh dari bank, dan kas yang dierima dari pemilik saham melalui return for share/laba saham.
65.  Pembayaran kas adlah total nilai kas yang dikeluarkan oleh bisnis selama periode. Terdiri dari pembayaran kepada pemasok, pembayaran gaji karyawan, uang sewa, cicilan pinjaman, pembayaran pajak, dan dividen yang dibayarkan kepada pemilik saham.
66.  Arus kas bersih menjelaskan kepada kita berapa selisih jumlah penerimaan kas dengan pengeluaran kas selama periode tersebut. Jika nilainya negative, berapa jumlah pengeluaran kas melampaui penerimaan kas.
67.  Saldo kas awal menggambarkan kepada kita berapa jumlah saldo pada awal periode.
68.  Saldo kas akhir menjelaskan kepada kita berapa jumlah saldo diakhir periode.
69.  Jangan pernah menganggap neraca keuangan sebagai laporan factual. Ini adalah laporan kekayaan yang harus, dengan cara yang  sangat alami yang disusun berdasarkan pada asumsi-asumsi.
70.  Banyak skandal pembukuan berasal dari kemampuan memanipulasi nilai dalam neraca keuangan dan laporan laba rugi.
71.  Untuk menghindari terjadinya penyalah gunaan, kebanyakan manajemen perusahaan melakukan  audit tahunan. Para auditor akan datang ke perusahaan pada akhir tahun perdagangan untuk memverivikasi laporan keuangan yang menunjukan sudut pandang realistis dari sebuah bisnis. Harus dicatat bahwa para auditor ditunjuk oleh para pemilik saham dan aturanya adalah para auditor tersebut melaporkan kepada pemilik saham untuk mengetahui tanggapan mereka atas laporan keuangan itu. Persoalanya adalah laporan yang dihasilkan oleh auditor tidak pernah bisa mengkonfirmasikan apakah semua akun benar. Sebab bukanlah metode yang definitive untuk mengukur kekayaan. Apa yang  akan dikonfirmasikan oleh para auditor adalah apakah nilai yang muncul dalam neraca keuangan dan perubahan kekayaan yang disebutkan dalam laporan laba rugi terlihat pantas, sesuai dengan fakta kondisi perusahaan.
72.  Aturan dari sebuah perusahaan audit adalah mengonfirmasikan kepada pemilik saham bahwa hasil perdagangan yang dilaporkan memang masuk akal.
73.  Keuntungan dilaporkan dalam laporan laba rugi, sementara dana pemilik modal dilaporkan dalm neraca keuangan.
74.  Sebuah gearing senilai 20% menjelaskan kepada kita, untuk mendanai asset senilai US$ 100, dihasilkan US$ 20 dari pinjaman jangka panjang. Jadi untuk mendanai asset sebesar US$ 100, para pemilik saham hanya menginvestasikan dana sebesar US$ 80.
75.  Nilai asset turnover sebesar US$2, menjelaskan kepada kita bahwa dari setiap kelipatan US$ 1, penjualan menghasilkan US$ 2 selama satu tahun. Dana telah dikumpulkan untuk mendanai US$100 aset, sesuai dengan angka penjualan yang dihasilkan sebesar US$200.
76.  Sebuah magin keuntungan dengan nilai 6% menjelaskan bahwa dari setiap kelipatan US$100 angka penjualan, keuntungan sebesar US$6 dihasilkan. Setelah mengumpulkan uang sebesar US$100 untuk mendanai asset, dimana akan berubah menjadi angka penjualan sebesar US$200, margin keuntungan menjelaskan kepada kita bahwa 6% dari angka terakhir ini adlah keuntungan : yaitu US$12.
77.  Apa yang dimaksud ‘interest cover’ (bunga yang harus ditutupi)? Ini dihitung dari laporan laba rugi, dengan membagikan laba operasional dengan bunga yang harus dibayarkan. Contoh, laba operasional sebesar  US$20 juta dan bunga yang harus dibayar sebesar US$2 juta, memberikan interest cover (bunga yang harus ditutupi) senilai 10. Ini menggambarkan kepada kita bahwa perusahaan menghasilkan jumlah keuntungan sepuluh kali lipat dari bunga yang telah dibayarkan saat ini. Lebih tinggi nilai interest cover, lebih kecil kemungkinan manajemen tidak mampu untuk membayar bunga yang telah disepakati pada waktu mendatang. 
78.  Pertumbuhan penjualan yang lemah dapat menjadikan investor ke kondisi memburuknya keuntungan jika pembayaran bunga meningkat.
79.  Jatuhnya nilai asset turnover sering menjadi sebuah tanda tentang masalah arus kas. Apa yang terjadi dengan fixed asset sebagai persentase dari penjualan?,apa yang terjadi dengan current asset sebagai persentase dari penjualan?. Jika kedua persentase meningkat, ini cenderung menjadi indicator awal bahwa asset menjadi kurang produktif. Jika kas menjadi tertahan dalam bentuk yang tidak perlu dalam asset, ini memengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada tahun tahun berikutnya.
80.  Jika persentase laba kotor (gross profit) turun, biasanya itu adalah indikasi bahwa ada kompetisi dan atau masalah dengan penawaran produk.
81.  Jika persentase biaya operasional meningkat, biasanya adalah indikasi bahwa kontrol pengeluaran lemah.
82.  Book value (nilai buku) dari sebuah bisnis adalah nilai dari modal pemilik saham yang dituliskan dalam neraca keuangan. Book value = total asset-total kewajiban.
83.  Market value (nilai pasar atau nilai jual) = jumlah lembar saham X nilai jual per lembar yang diterbitkan.
84.  Harga saham tidak mencerminkan perdagangan saat ini. Saat anda melihat informasi saham, anda melihat ke masa depan.
85.  Perbedaan antara nilai jual dari sebuah bisnis dan book value disebut goodwill.      Goodwill = market value/nilai jual – book value/nilai buku. Kenyataanya, goodwill adalah pembayaran utnuk sesuatu yang sangat spesifik: ini adalah sejumlah pembayaran untuk keuntungan pada waktu waktu mendatang. Jika keuntungan yang akan dating diharapkan tinggi, para investor akan membeli sebuah premi besar untuk memperoleh tambahan pendapatan yang bisa dikantongi. Tentu saja , jika keuntungan yang diharapkan nilainya rendah pada waktu mendatang, maka hanya harga sebenarnya yang disiapkan oleh investor untuk membayar. 
86.  Goodwill adalah harga premium yang disiapkan oleh investor untuk pembayaran, melebihi book value (nilai buku) dari sebuah perusahaan, untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Poin kritis yang perlu dicatat adalah bahwa nilai jual dipengaruhi oleh harapan akan hasil keuntungan pada waktu mendatang. Ini berarti untuk meningkatkan nilai jual, tidak perlu untuk memberikan keuntungan yang tinggi saat ini. Apa yang diperlukan adalah sebuah strategi manajemen yang dipercaya oleh investor yang dapat memberikan keuntungan yang sehat pada waktu mendatang.
87.  Nilai jual sebuah perusahaan (juga dikenal sebagai kapitalisasi pasar) dihitung dengan mengalikan dua angka yang terbentuk dibawah ini :.jumlah saham yang diterbitkan, .nilai jual saham per lembar.
88.  Harga saham sebuah perusahaan dipengaruhi oleh harapan (ekspektasi) hasil keuntungan pada waktu mendatang.
89.  Harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Jika banyak  orang yang ingin menjual saham (didorong oleh rasa pesimsisme mereka akan prospek perusahaan) tetapi sedikit orang yang mau membeli, harga akan jatuh. Anda dapat menyaksikan fenomena yang sama disebuah took. Jika banyak barang barang jualan tidak terjual, maka akan diberi label harga yang lebih murah untuk memancing minat pembeli. Kebalikanya, jika banyak orang ingin membeli saham ( karena merasa optimis akan prospek perusahaan) tetapi hanya sedikit orang yang mau menjual, harga saham akan naik.
90.  Yield (singkatan dari ‘dividen yield’) mengevaluasi dividen tahunan terakhir dari sebuah perusahaan untuk setiap lembar sahamnya yang berhubungan dengan harga jual saham saat ini : dividen yield = dividen per saham / nilai jual saham X 100%.  jika sebuah perusahaan mengumumkan dividentahun lalu sebesar US$ 1,50 perlembar saham dan harga saham saat ini senilai US$ 30,00 per saham, pembagian dividen yiel adalh sebagai berikut : deviden yield = dividen per saham senilai US$1,50 / nilai jual saham US$30,00 per lembar X 100% = 5%. Jika anda membeli saham perusahaan saat ini, berdasarkan dividen yang diumumkan tahun lalu, maka anda mengharapkan keuntungan tahunan senilai 5% dalam bentuk dividen.
91.  Yield yang tinggi ,biasanya ini mengindikasikan  tingkat reinvestasi keuntungan yang rendah, member kesan bahwa manajemen snagat berhati hati dengan masa yang akan dating, biasanya berhubungan dengan peluang pertumbuhan yang terbatas.
92.  Yield yang rendah , perusahaan optimis tentang peluang yang akan dating dan melakukan reinvestasi yang besar. Atau perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang buruk. Atau perusahaan bersinggungan dengan krisis arus kas dan menyangkut tentang muncul untuk dilupakan.
93.  Price earnings ratio atau rasio P/E menganalisis hubungan antara nilai jual saham saat ini dan EPS perusahaan terakhir dilaporkan : rasio P/E = nilai jual per saham / pendapatan per lembar saham (EPS). Jika EPS sebuah perusahaan tahun lalu sebesar US$0,50 dan saat ini harga sahamnya adalah US$10,00 , maka rasio P/E nya adalah sebagai berikut : rasio P/E = nilai jual per saham sebesar US$10,00 /pendapatan per lembar saham (EPS) sebesar US$0,50 = 20. Data ini menjelaskan kepada kita bahwa investor membayar 20 kali EPS tahun lalu untuk memperoleh selembar saham dalam perusahaan. Dengan kata lain mereka membayar 20 kali keuntungan. Rasio P/E yang tinggi, para investor membayar harga saham tinggi berkaitan dengan keuntungan sekarang, karena kelihatanya dapat diharapkan hasil keuntungan yang sehat pada masa yang akan datang. Ratio P/E yang rendah, para investor membayar harga saham yang rendah berkaitan dengan keuntungan sekarang, karena kelihatanya hasil keuntungan yang akan dating tidak begitu baik.
94.  Harga saham = EPS x rasio P/E. contoh, EPS US$0,75 dan rasio P/E 18, jadi harga sahamnya adalah US$0,75 X 18 = US$ 13,50. Tapi faktanya harga saham adalah ditentukan oleh minat pasar.
95.  Nilai bisnis = pendapatan total x kelipatan keuntungan.
96.  Bila manajemen perusahaan berbicara tentang hasil shareholder value, mereka berbicara tentang meningkatkan nilai investasi para pemegang saham. Kita telah memahami bahwa ada dua cara menilai sebuah perusahaan : book value (nilai buku) dan market value (nilai jual). Andaikan dana pemilik saham, seperti yang dilaporkan dalam neraca keuangan, berjumlah total US$10 juta, ini adalah book value. Jika market value sebesar US$12 juta, jelas bahwa telah dihasilkan additional value (nilai tambah) sebesar US$2juta melebihi dana yang diinvestasikan secara fisik dalam bisnis. Premi ini, seperti yang kita lihat , disebut goodwill. Bagaimanapun penilaian sederhana nilai goodwill pada bisnis tidak menjelaskan kepada kita seberapa efektif kerja tim manajemen untuk mencapainya.
97.  Untuk mengetahui apakah manajemen bekerja dengan baik untuk memperoleh shareholder value, telah dikembangkan sebuah ukuran yang sangat berpengaruh yang disebut ‘market to book ratio’ (rasio nilai jual atas nilai terbuku) :  market to book ratio = nilai jual perlembar saham / nilai terbuku per lembar saham . nilai jual  per lembar saham disederhanakan ebagai harga saham yang dikutip dari laporan keuangan, atau, didalam perusahaan milik pribadi, harga saham yang diperkirakan. Nilai buku perlembar saham adalah nilai dana pemilik saham yang dicatat dari laporan keuangan dan dibagikan dengan jumlah saham yang ada.perhitungan ini menjelaskan kepada kita nilai pemilik saham yang secara fisik ditahan dalam bisnis dalam bentuk setiap lembar saham yang diterbitkan.. contoh, jumlah saham yang diterbitkan 20juta lembar, modal pemilik saham (seperti tercatat dalam neraca) US$100juta, harga saham (seperti dimuat dalam laporan keuangan) US$7,50. Untuk menghitung nilai jual terhadap nilai buku, kita membutuhkan dua angka : nilai jual perlembar saham kita tahu nilainya adalah US$7,50 nilai buku perlembar saham, jumalh modal pemilik saham sebesar US$100 juta dibagi dengan 20 juta lembar saham yang ada, nilai hasilnya US$5,00 per lembar saham. Sekarang kita bisa menghitung nilai jual terhadap nilai terbuku : market to book ratio = nilai jual perlembar saham sebesar US$7,50 / nilai terbuku per lembar saham sebesar US$5,00 = 1,5. Jadi nilai jual per lembar sahamnya adalah satu setengah kali dari nilai terbukunya. Dengan kata lain, untuk setiap US$1 yang diinvestasiakan secara fisik di dalam bisnis, ada nilai tambah sebesar US$0,50 yang dihasilkan.
98.  Nilai jual saham ditentukan oleh hasil keuntungan pada masa depan yang diharapkan. Kita perlu memahami mengapa ada seseorang yang ingin membeli saham pada saat awal. Logikanya, orang ingin menghasilkan keuntungan dari investasi yang dilakukanya. Factor motivasi adalah memperoleh hasil yang lebih besar disbanding dengan jenis investasi lain yang lebih aman. Jika para investor dapat menghasilkan bunga 5% per tahun dengan menyimpan uang di bank, mungkin mereka akan mengharapkan tingkat keuntungan (katakanlah) 10% dari saham sebagai kompensasi atas risiko tambahan yang muncul. Ini akhirnya akan menentukan market to book ratio sebuah perusahaan.
99.  Bagaimana membuat market to book ratio, lima tahapan yang dibutuhkan : tahap 1 sebuah perkiraan keuntungan, nilai jual saham ditentukan oleh keuntungan yang diharapkan. Contoh  perkiraan keuntungan adalah US$5 juta  pada tahun depan. Tahap 2, diharapkan akan memberikan keuntungan untuk dana pemilik saham, fakta bahwa pemilik saham memiliki uang sebesar US$100 juta yang diinvestasiakan dalam bisnis (seperti dinyatakan dalam neraca), keuntungan sebesar US$5 juta mewakili sebuah tingkat pengembalian modal sebesar  5%. (5juta / 100juta  X 100% = 5%). Tahap 3 yang memberikan earning per share (pendapatan per lembar saham) yang diharapkan, jika keuntungan yang diharapkan senilai US$5juta dan ada 20 juta lembar saham yang diterbitkan, pendapatan yang diperoleh dari setiap lembar saham adalah US$ 0,25 (5juta / 20 juta = 0,25). Tahap 4, yang menentukan harga, sekarang muncul logika, jika  para investor menginginkan keuntungan 10 %  dan EPS yang diharapkan US$ 0,25 harga tertinggi yang akan mereka berikan untuk membeli selembar saham adalah US$ 2,50. Dengan harga ini, EPS sebesar US$ 0,25 memberikan 10% keuntungan (0,25 / 2,50  X 100% = 10%). Membeli lebih tinggi dari US$ 2,50 untuk selembar saham akan menghasilkan keuntungan kurang dari 10%. Tahap 5 yang akan menentukan market to book ratio (rasio nilai jual terhadap ilai buku), membagikan nilai jual per lembar saham sebesar US$ 2,50 engan nilai buku sebesar US$ 5,00(yang tercatat di laporan keuangan) akan memperoleh market to book ratio sebesar 0,5 (2,50 / 5,00 = 0,5) … jika perkiraan keuntungan selama satu tahun kedepan adalah US$ 20 juta,itu artinya diperoleh keuntungan 20% dari US$ 100 juta yang diinvestasikan secara fisik dalam perusahaan dan akan didapatkan pendapatan perlembar saham US$ 0,50 (karena ada 20 juta lembar saham yang diterbitkan, harga perlembar saham US$ 5,00). Investor saat ini akan bersedia membayar smapai dengan harga  US$ 10 per saham untuk memastikan mereka tetap akan mendapat keuntungan 10%. Hasilnya market to book ratio bernilai 2,0 (nilai jual per saham US$ 10 dibagikan dengan book value per lembar saham sebesar US$ 5,00).
100.                      Bila market to book ratio adalah 1, terlihat bahwa tingkat keuntungan yang dihasilkan dari penanaman modal secara fisik dalam perusahaan adalah 10%. Ini tepat sama dengan keuntungan yang dicari olaeh pemilik saham saat ini. Bila market to book ratio adalah 0,5 keuntungan yang dicapai hanya 5%, setengah dari jumlah keuntungan 10% yang diharapkan oleh investor. Dan jika market to book ratio sebesar 2, keuntungan yang akan diperoleh adalah 20%, dua kali lipat dari dari keuntungan 10% yang dicari oleh investor. Sejalan dengan ini market to book ratio memberikan indikasi tentang seberapa baik perusahaan dipercaya oleh pemilik saham dalam menggunakan uang mereka untuk menghasilkan sebuah tingkat keuntungan yang memuaskan kelak. Mari meringkas cara  menginterpretasikan rasio ini: kurang dari 1, dana pemilik saham diinvestasikan dengan tidak efisien. Keuntungan yang diharapkan pada waktu mendatang dari dana yang diinvestasikan kurang dari jumlah yang biasanya diharapkan oleh pemilik saham. Para manajer sedang merusak shareholder value. Nilai 1, tingkat keuntungan yang diharapkan pada waktu mendatang dari dana yang diinvestasikan sama besarnya dengan suku bunga yang biasanya diharapkan oleh pemilik saham. Lebih dari 1 , dana pemilik saham telah diinvestasikan dengan efisien. Tingkat keuntungan yang diharapkan pada waktu mendatang dari dana yang diinvestasikan melebihi suku bunga normal yang umumnya diharapkan oleh pemilik saham. Para manajer telah menghasilkan shareholder value.
101.                      Sebuah market to book ratio adalah sebuah indicator bagi pemilik saham apakah uang mereka akan digunakan efisien kelak. Ada dua keuntungan yang diberikan : 1,mendorong investor yang ada agar tetap bertahan dengan perusahaan itu. 2,mendapatkan investor baru. Dengan menciptakan permintaan saham, akan menghasilkan harga saham yang baik.
102.                      Kegagalan untuk menjaga sebuah market to book ratio yang kuat mengakibatkan kerentanan perusahaan. Pemilik saham lama mungkin akan berusaha keras untuk menjual saham mereka. Harga saham akan jatuh dan mempertinggi kemungkinan bisnis akan dibeli oleh seorang predator.
103.                      mengapa orang mau membeli sebuah perusahaan yang sakit-sakitan ? biasanya ada dua motif : 1,bisnis yang bertukar haluan. 2,pengosongan asset. 1,bisnis bertukar haluan, pemilik baru masih percaya bahwa bisnis ini masih bisa berkembang  hanya saja karena pengelolaan yang kurang baik. Maka perlu ganti manajemen, perbaikan produk, ganti produk. 2, pengosongan asset, untuk memperoleh keuntungan dengan mudah dengan cara menutup perusahaan; menjual semua asset, dan membayar semua kewajiban atau tagihan. Ini hanya berhasil jika nilai jual asset mendekati atau melebihi nilai pada neraca keuangan. Dengan harapan masih memiliki untung jika semua asset perusahaan dijual untuk membayar semua tagihan. Sebagian bisnis gawat bila market to book ratio dibawah 1.
104.                      Untuk menarik investor, sebuah perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang lebih besar disbanding sainganya. Disinilah muncul value added. Andaikan sebuah perusahaan menghasilkan keuntunga tahunan US$ 30 juta, US$ 20 juta lebih banyak dari angka US$ 10 juta yang diperlukan untuk memenuhi harapan pemilik saham. Tambahan sebesar US$ 20 juta ini disebut value added. Value added (nilai tambah) mengukur keuntungan tambahan yang dihasilkan oleh perusahaan yang jumlahnya melebihi apa umumnya diharapkan oleh pemilik saham.

                                                                                                                                        


Tidak ada komentar:

Posting Komentar