Minggu, 14 November 2010

rencana keuangan

Rencana Keuangan
By.sugiyarto
Anggaran diperlukan untuk menyiapkan pengawasan yang direncanakan agar dapat digunakan untuk memastikan tujuan bisnis.

Jangan mencampuradukan perencanaan dengan prediksi karena keduanya tidak sama. Sebuah rencana menguraikan tindakan pada waktu mendatang yang diperlukan untuk mencapai tujuan komersial yang telah dirumuskan sebelumnya, yang paling penting diantarany adalah sebuah target keuntungan. Sebuah perkiraan, sebaliknya adalah suatu estimasi dari apa yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Perkiraan dibutuhkan secara rutin untuk memastikan bahwa sumber daya tersedia untuk memenuhi permintaan perdagangan yang akan dating.
Sebuah anggaran belanja adalah serangkaian rencana tindakan.
1.anggaran belanja jangka pendek
Seringkali anggaran belanja jangka pendek ini dianggap sebagai anggaran belanja operasional, biasanya untuk periode satu tahun, memuat uraian rencana yang berhubungan dengan masing masing kegiatan yang dilakukan dalam bisnis.
2. anggaran belanja jangka menengah
Sering dianggap sebagai anggaran belanja taktis, biasanya untuk periode dua dan lima tahun, memuat rencana mendetail untuk perusahaan tapi hanya yang berbadan hukum saja.
3.anggaran belanja jangka panjang
Sering dijadikan sebagai suatu anggaran belanja strategis, biasanya mencakup periode limatahun keatas, memuat ringkasan rencana berdasarkan apa harapan akan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.
Langkah pertama sat membuat anggaran belanja adalah mengajukan sebuah pertanyaan: “apa yang membatasi bisnis kita?”
Prinsip prinsip dalm membuat anggaran belanja:
1.     apa yang membatasi bisnis kita?
2.     Penjualan seperti apa yang akan dihasilkan dengan factor keterbatasan yang ada?
3.     Biaya atau pengeluaran seperti apa yang diperkirakan dengan rencana penjualan?
4.     Keuntungan seperti apa yang diperkirakan dihasilka oleh penjualan dan pengeluaran yang direncanakan?
5.     Current asset (asset beredar) apa yang dibutuhkan untuk mendukung rencana penjualan?
6.     Fixed asset (asset tetap) apa yang dibutuhkan untuk mendukung rencana penjualan?
7.     Berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai asset yang direncanakan?         
Proses pembuatan anggaran belanja terdiri dari enam elemen:
1.       Penjualan
2.       Pengeluaran
3.       Keuntungan
4.       Current asset
5.       Fixed asset
6.       Dana

Untuk mengontrol pengeluaran, anda harus mempunyai perkiraan unutk apa biaya dikeluarkan.
Untuk mengembangkan perkiraan biaya yang seharusnya , kita perlu mengetahui apa yang menentukan biaya atas suatu pengeluaran. Pengeluaran dapat dibagi atas dua kategori besar berdasarkan bagaimana pengeluaran tersebut berjalan.
v     Fixed cost (pengeluran tetap)
Fixed cost adalah pengeluaran yang tidak langsung dipengaruhi oleh penjualn. Dengan mengabaikan apakah penjualan naik atau turun, tidak ada alasan untuk mengubah pengeluaran biaya. Contohnya adalah biaya sewa. Sewa harus dibayar tanpa memedulikan alasan level penjualan yang ada.
v     Pengeluran yang berubah-ubah
Variable cost adalah pengeluaran yang ditentukan oleh penjualan. Jika penjualan naik 10% , pengeluaran akan naik 10%. Jika penjualn turun 10%, pengeluaran juga akan turun 10%. Sebuah contoh dari variable cost untuk kebanyakan bisnis adalah ongkos penjualan barang. Jika penjualn dua kali lipat, logis untuk menyimpulkan bahwa jumlah inventaris yang terjual juga dua kali lipat. Sebaliknya jika penjualn hanya separuh, tentu sejalan dengan itu jumlah inventaris yang akan terjual juga hanya separuh..
Keuntungan dari sebuah bisnis berdasarkan variable cost, dibandingkan dengan sebuah bisnis berdasarkan fixed cost, hanya membutuhkan lebih sedikit penjualan untuk menghasilkan keuntungan.
Keuntungan sebuah bisnis berdasarkan fixed cost adalah peningkatan penjualan yang diberikan, akan meningkatkan keuntungan lebih cepat dibandingkan dengan sebuah bisnis berdasarkan variable cost.
·        Dalam sebuah bisnis berdasarkan variable cost, peningkatan 10% penjualan akan menghasilkan peningkatan keuntungan kira kira 10%.
·        Dalam sebuah bisnis berdasarkan fixed cost, (dengan asumsi sudah menguntungkan), peningkatan penjualan 10% akan menghasilkan keuntungan signifikan lebih dari 10%.
·        Keuntungan dari bisnis berdasarkan variable cost, hanya dibutuhkan angka penjualn minimal untuk menghasilkan keuntungan, tetapi kelemahanya pertumbuhan keuntungan dibatasi oleh tingkat penjualan.
·        Keuntungan bisnis berdasarkan fixed cost, adalah pertambahan kecil dalam penjualan dapat membawa sebuah peningkatan keuntungan yang dramatis, tetapi kelemahanya diperlukan tingkat penjulan yang tinggi sejak awal bisnis sebelum keuntungan dihasilkan.
Analisis CVP (cost-volume of sales profit analysis) terdiri dari tiga factor yang muncul dalam persamaan ini:
·        Onglos-ongkos (pengeluaran)
·        Volume penjualan
·        Keuntungan
Hanya ada dua alasan mengapa semua bisnis menghendaki adanya penjualan:
·        Membayar pengeluaran rutin
Sebuah bisnis akan menghasilkan biaya biaya tertentu tanpa memedulikan apakah ada atau tidak penjualan yang terjadi. Pengeluran ini adalah fixed cost yaqng harus dibayar.
·        Menghasilkan sejumlah keuntungan
Bisnis perlu menghasilkan keuntungan untuk memberikan return kepada para investornya.
Kontribusi per penjualan = penghasilan yang diperoleh dari penjualan dikurangi variable cost yang dikeluarkan untuk menghasilkan penjualan tersebut.
mengapa  bisnis gagal menghasilkan keuntungan? :
·        Fixed cost terlalu tinggi
Biaya operasional hari perhari, yang menjadi fixed cost, yang dibiarkan tumbuh menjadi menjadi jumlah tak berkelanjutan. Kemudian tidak cukup penjualan untuk membiayai fixed cost yang tinggi.
·        Fixed cost terlalu rendah
Sebuah ketakutan akan pengeluaran operasional sehari hari yang berlebihan menjadi sebuah kondisi dimana bisnis tidak sanggup untuk melayani para pelanggannya dengan efektif. Ini akan menimbulkan efek buruk pada perdagangan, hasilnya tidak cukup penjualan untuk menutupi fixed cost yng rendah sekalipun.
·        Harga terlalu tinggi
Ditetapkan harga barang yang tinggi, untuk menghasilkan sebuah keuntungan yang tinggi dan juga untuk menutupi sebuah fixed cost yang tinggi. Para pelanggan terhalang untuk membeli apa yang mereka anggap sebagai barang dan jasa yang mahal, yang akan menimbulkan dampak pada hasil keuntungan.
·        Harga terlalu rendah
Harga mungkin ditetapkan lebih rendah untuk menstimulasi penjualan. Bagaimanapun sedikit penurunan harga sering kali membutuhkan peningkatan penjualan yang tinggi sebagai kompensasi atas keuntungan yang rendah yang diperoleh dari setiap penjualan. Tambahan penjualan yang dicapai mungkinakan tidak cukup sebagai kompensasi atas keuntungan yang lebih rendah yang dihasilkan dari setiap penjualan, hasilnya adalah menurun keuntungan secara keseluruhan.
·        Target keuntungan terlalu tinggi
Target keuntungan direncanakan yang tidak dapat dicapai mungkin akan menurunkan motivasi staf, yang memberikan efek buruk terhadap hasil perdagangan.
·        Target keuntungan terlalu rendah
Meskipun  sebuah perusahaan mungkin melaporkan keuntungan setiap tahun, jumlah keuntungan yang akan dicapai mungkin tidak cukup untuk menjustifikasi jumlah dana yang diberikan oleh para investor. Ini kemudian akan berdampak pada penjualan atau bahkan tutupnya bisnis.
Membuat CVP:
1.      Memutuskan berapa banyak jumlah total yang ingin anda hasilkan.
Dieroleh dengan menjumlahkan bersama fixed cost bisnis yang diperkirakan dan keuntungan yang diharapkan:
Fixed cost yang direncanakan sebesar US$ 250.000
Ditambah keuntungan yang direncanakan sebesar US$ 150.000
= US$ 400.000
2.      Memutuskan berapa banyak yang ingin anda hasilkan dari setiap penjualan
Diperoleh dengan merencanakan kontribusi dari setiap US$ 1penjualan, dimana :
Kontribusi yang direncanakan per US$ 1 = US$ 0,40
Didapatkan dari rencana kentungan, contoh beli seharga US$ 60 kemudian dijual seharaga US$ 100, berarti untung US$ 40, 40/100 = 0,40. Jadi setiap US$ 1 yang diinvestasikan diharapkan menghasilkan keuntungan sebesar US$ 0,40.
·        Menghitung penjualan yang  dibutuhkan
Dengan membagikan kontribusi yang direncanakan per US$ 1 penjualan dengan pendapatan yang diharapkan, kita mengidentifikasi penjualan yang diperlukan untuk mencapai target keuntungan :
Pendapatan yang diharapkan sebesar US$ 400.000
Dibagi dengan
Kontribusi yang direncanakan sebesar US$ 0,40 per US$ 1 penjualan
=US$ 1000.000
Penjualan yang diharapkan =US$ 250.000 + US$ 150.000
                                                                 US$ 0,40
                                                 = US$ 1000.000

Perbedaan antara hasil perdagangan secara fisik dan yang direncanakan disebut ‘varians’ (perbedaan) yang digunakan untuk mengindikasikan agar para manajer dapat bertindak secara tepat.
Sat menganalisis varians, perhatian harus dipusatkan pada monetary varance (perbedaan moneter) , bukan pada vrians persentase.
Isu penting saat melihat sebuah varians adalah menentukan apa  pengaruhnya terhadap keuntungan. Setelah itu, keuntunganlah yang akan kita kelola. Untuk menghilangkan semua ambiguitas, kita akan mengadopsi konvensi berikut ini saat melihat suatu varians :
·        F  merupakan sebuah favorable varians – ini memiliki sebuah dampak baik atas hasil keuntungan.
·        A  merupakan sebuah adverse varians – varians yang merugikan ini memiliki dampak merugikan atas hasil keuntungan.
Contoh:


Enrollment in local colleges, 2005
ITEM
VARIANS
INTERPRETASI
KESIMPULAN
Penjualan
US$ 500.000 F
Penjualan sebesar US$ 500.000 melampaui rencana, ada sebuah dampak yang baik untuk keuntungan
baik
Biaya penjualan
US$ 280.000 A
Pengeluaran penjualan sebesar US$ 280.000 melampaui rencana, ada sebuah dampak merugikan terhadap keuntungan
jelek
Penjualan dan Pemasaran
US$ 100.000 A
Pengeluaran untuk penjualan dan pemasaran sebesar US$ 100.000 melampaui rencana, ada sebuah dampak yang merugikan terhadap keuntungan
jelek
Administrasi
US$ 70.000 A
Pengeluaran administrasi sebesar US$ 70.000 melampui rencana, ada sebuah dampak yang merugikan terhadap keuntungan
jelek

Analisis varians diarahkan pada tiga isu:
·        Memahami mengapa keuntungan berubah
·        Mengidentifikasi dimana tindakan dibutuhkan
·        Memutuskan bagaimana memprioritaskan tindakan

Hanya ada dua cara untuk semua bisnis dalam meningkatkan jumlah laba kotornya:
·        Suatu bisnis menjual lebih banyak barang dan jasa
·        Suatu bisnis menghasilkan keuntungan kotor yang lebih besar dari setiap US$ 1 penjualan

Mengelola keuntungan membutuhkan sebuah kemampuan untuk mengidentifikasi dimana sebuah tindakan dibutuhkan. Analisis varans memfasilitasi hal ini dengan mengarahkan kepada tiga isu: memahami mengapa keuntungan bisa berubah, mengenali dimana tindakan dibutuhkan, dan menempatkan isu prioritas. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada varians jumlah uang (yang berbeda dengan persentase) dan mengapa mereka muncul.

Sebuah varians penjualan (sales varians) dapat diturunkan menjadi dua elemen : sebuah varians volume penjualan (sales volume variance) dan sebuah varians margin penjualan (sales margin variance). Sebuah varians volume penjualan juga dapat diturunkan lagi menjadi dua elemen: sebuah varaians volume pengeluaran (sales volume variance) dan sebuah varians jumlah pengeluaran (cost rate variance). Keduanya dapat dimasukan kedalam laporan operasional, yang merekonsiliasikan keuntungan yang direncanakan dengan keuntungan actual.

Kegagalan dalam analisis varians dan mengapa data itu muncul, dan  ketimbang memusatkan perhatian ke laporan anggaran dalam bentuk mentah, dapat dihasilkan dengan mengarahkan perhatian pada isu isu yang tidak muncul dan sebuah kegagalan  untuk mengenali isu isu yang sebenarnya penting.


SUMBER
DISEDIAKAN DENGAN DANA JANGKA PENDEK
ONGKOS DIKELUARKAN PERUSAHAAN
Pemasok
Sebuah perusahaan menghasilkan dana jangka pendek dari pemasoknya dengan menyetujui pembayaran barang dan jasa setelah barang dan jasa diterima. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin setuju membayar pemasoknya 30 hari setelah penerimaan barang  dan jasa
Nol
Staf
Sebuah perusahaan menghasilkan dana jangka pendek dari stafnya dengan menyetujui membayar mereka pada akhir minggu atau akhir bulan
Nol
Pemerintah
Sebuah perusahaan dapat menghasilkan dana jangka pendek dari pemerintah , dimana pajak tidak biasa dibayar sampai dengan akhir periode pembayaranya
Nol
Bank-Bank
Sebuah prusahaan menghasilkan dana jangka pendek dari bank, misalnya dengan meminta fasilitas penarikan uang melebihi jumlah uang persediaan bank
Nol

Siklus kas = waktu setelah pengantaran barang sampai dengan waktu menkonversi inventaris menjadi penjualan (contoh 10 minggu)  ditambah waktu setelah penjualan barang dan jasa kepada pelanggan sampai dengan penerimaan uang yang harus dibayar  dari piutang dagang ini (contoh 8 minggu) dikurangi waktu setelah penerimaan barang dan jasa dai pemasok sampai dengan pembayaran dari utang dagang (contoh 4 minggu).
=10 minggu + 8minggu -4minggu
=14 minggu.

Sasaran dari manjemen kas adalah untuk meminimkan waktu setelah pembayaran kas kepada pemasok sampai sengan penerimaan kas dari pelanggan.

Sebuah kas negative memberikan dua keuntungan :
·        Tidak dibutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai asset saat ini
·        Pemasok menyediakan modal untuk membiayai asset tetap/fixed asset

Arus kas adalah sesuatu yang kritis bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Jika bisnis diarahkan kepada manjemen kas, biasanya mereka akan diarahkan kepada manjemen aktiva lancer bersih saat ini-menyeimbangkan aktiva lancer terhadap utang (kewjiban-kewjiban lancer). Sasarannya adalah untuk meminimalkan siklus kas, waktu setelah pembayaran kas kepada pemasok sampai dengan waktu penerimaan kas dari pelanggan. Jika siklus kas negative dapat diperoleh tanpa merugikan perdagangan, aka nada dua keuntungan : tidak ada modal jangka panjang yang dibutuhkan untuk membiayai aktiva lancer, ditambah lagi pemasoklah yang menyediakan modal untuk membiayai aktiva tetap (fixed asset).

Manajemen kas ditingkatkan jika sebuah siklus kas bisnis dapat dipersingkat. Ada tiga strategi yang untuk mengurangi siklus kas : menignkatkan perputaran stok, mengurangi lama (jumlah hari) pinjaman, dan meningkatkan waktu pinjaman. Perputaran stok dapat kimaksimalkan melalui perencanaan dan pengelolaan jumlah persediaan barang berdasarkan pemesanan di muka, berusaha keras untuk menjaganya pada angka minimum. Lama (jumlah hari) pinjaman dapat dimimalkan dengan mengutip uang dari pelanggan dengan cepat. Jumlah hari pinjaman dapat kimaksimalkan dengan mengambil keuntungan dari masa pembayaran yang tersedia dari pemasok.
Semua kas berhubungan dengan semacam inisiatif yang tidak bisa  ditinggalkan menganggur- ini seharusnya diinvestasikan kembali kedalam perusahaan atau ditarik kembali.

Saat meneliti adanya kasus untuk sebuah proyek jangka panjang, perhatian harus dibatasi terhadap keuntungan yang diharapkan dan sejumlah pengeluaran yang terkait.

Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan munculnya sebuah dampak kerugian pada waktu yang akan dating.

Analisis kepekaan (sensitivity analysis) mengevaluasi risiko sebuah proyek jangka panjang dengan menilai seberapa sensitifnya dampak yang diperkirakan dipengaruhi oleh asumsi yang sudah dibuat.

Proyek jangka panjang dapat memengaruhi perdagangan sebuah perusahaan selama krurun waktu beberapa tahun. Hasilnya, penekanan harus dilakukan untuk memastikan bahwa keputusan yang tepat telah dibuat sejak awal. Keputusan tersebut biasanya memuat tiga tahapan: meneliti kasus, memetakan risiko, dan membuat keputusan diterima atau ditolak.
Ketika meneliti kasus, perhatian harus mengarah pada keuntungan yang akan diperoleh dan sejumlah pengweluaran yang relevan, yang sapat digabungkan dalam sebuah analisis pengeluaran-keuntungan. Risiko proyek dapat  dipetakan dengan menggunakan analisis kepekaan, yang mengevaluasi risiko dengan memetakan berapa dampak sensitifnya yang diharapkan, dan dipengaruhi oleh asumsi-asumsi yang telah dibuat. Hanya dengan menuntaskan kedua tahapan ini secara komplit, maka keputusan diterima atau ditolak dapat dibuat.

Jika sebuah proyek jangka panjang dianggap akan menguntungkan, ada risiko dengan limit yang bisa diterima, dan jikaini konsisten dengan sasaran bisnis tersebut, maka proyek tersebut akan disetujui.

Pengembalian investasi memberikan persentase jumlah keuntungan yang dihasilkan dari modal yang diinvestasikan pad sebuah proyek.

Waktu pembayaran kembali memperkirakan jangka waktu yang diperlukan oleh sebuah proyek untuk membayar kembali investasinya.

Nilai bersih saat ini mengkonversikan seluruh arus kas pada masa yang akan dating ke dalam ukuran saat ini untuk menetukan apakah sebuah proyek komersial jangka panjang berlanjut atau tidak.

Tingkat pengembalian internal menggambarkan tingkat pengembalian yang dihsilkan oleh sebuah proyek dan diperbolehkan asalkan ada arus kas.

Untuk memutuskan apakah sebuah proyek jangka panjang diterima atau ditolak, pembuatan keputusan harus mempertimbangkan fakta adanya peluang ongkos. Empat teknik yang umum diguankan untuk mengevaluasi peluang ongkos: tingkat pengembalian investasi, pembayaran kembali, nilai bersih saat ini, dan tingkat pengembalian internal. Berdasarkan analisis tingkat pengembalian investasi yang dicapai oleh modal yang diinvestasikan dan biasanya digunakan olehpelaku bisnis yang konsern dengan keuntungan yang dilaporkan. Pembayaran kembali mengidentifikasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sebuah proyek untuk membayar kembali modal dan biasanya digunakan oleh pelaku bisnis yang konsern dengan arus kas. Nilai bersih saat ini berpengaruh atas nilai proyek yang siizinkan ketika kas bergerak keluar dan masuk ke dalam bisnis. Tingkat pengembalian internal berdampak atas tingkat pengembalian dana yang diinvestasikan, namun tidak seperti pengembalian investasi yang membiarkannya jika kas bergerak masuk dan keluar dari bisnis. Baik  nilai bersih saat ini dan tingkat pengembalian biasanya digunakan oleh pelaku bisnis ketika berurusan dengan proyek untuk jangka waktu beberapa tahun.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar